Sangatta (ANTARA Kaltim) - Polres Kutai Timur, Kalimantan Timur, mensterilkan seluruh ruangan gedung DPRD setempat menjelang pelantikan anggota dewan periode 2014-2019 yang dijadwalkan Kamis, 14 Agustus pukul 10.00 Wita.
Ruangan gedung DPRD Kutai Timur yang berlantai tiga itu disisir hingga bagian luar untuk memastikan acara pelantikan wakil rakyat hasil pemilu 9 Juli 2014 itu aman dari ancaman benda berbahaya.
"Hari ini geladi bersih pelantikan. Untuk memastikan keamanan lokasi acara besok, aparat dari kepolisian menyisir dan mensterilkan ruangan dalam dan sekitarnya," kata Sekretaris DPRD Arief Yulianto.
Geladi bersih para calon anggota DPRD di lantai 2 ruang sidang utam gedung dewan itu juga dijaga aparat polisi.
Aparat keamanan kepolisian Polres Kutai Timur telah mendirikan dua buah tenda besar yang berukuran sekitar 6 meter kali 12 meter at di halaman dekat pintu masuk gedung DPRD
Selain memasang tenda besar untuk tempat siaga aparat polisi dan menyimpan alat pengamanan, polisi juga telah mempersiapkan sepuluh lebih rol kawat berduri yang untuk mengamankan jalannya sidang paripurna.
Ketatnya pengamanan polisi ini berkaitan dengan adanya rencana unjuk rasa elemen masyarakat terkait beda pendapat dan persoalan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Timur dengan empat parpol yang bersikukuh pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketatnya pengamanan acara pelantikan anggota dewan dinilai berlebihan oleh Isnorawati, anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) periode 2009-2014.
Menurur Isnorawati pengamanan seketat itu tidak perlu dilakukan karena menjadi berlebihan dan menakut-nakuti masyarakat.
"Tidak perlu terlalu ketat begitu, sebab tidak mungkin warga bertindak yang macam-macam," katanya.
Isnorawati yang akana mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPRD periode 2009-2014 mengatakan ,pelantikan DPRD sebelumnya aman-aman saja.
"Jadi, menurut saya tidak perlu ketat. Kalau memang ada yang mengganggu acara pelantikan `kan kita negara hukum, ya, ditangkap saja, tetapi jangan dengan cara-cara seperti ingin menakuti-nakuti," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Ruangan gedung DPRD Kutai Timur yang berlantai tiga itu disisir hingga bagian luar untuk memastikan acara pelantikan wakil rakyat hasil pemilu 9 Juli 2014 itu aman dari ancaman benda berbahaya.
"Hari ini geladi bersih pelantikan. Untuk memastikan keamanan lokasi acara besok, aparat dari kepolisian menyisir dan mensterilkan ruangan dalam dan sekitarnya," kata Sekretaris DPRD Arief Yulianto.
Geladi bersih para calon anggota DPRD di lantai 2 ruang sidang utam gedung dewan itu juga dijaga aparat polisi.
Aparat keamanan kepolisian Polres Kutai Timur telah mendirikan dua buah tenda besar yang berukuran sekitar 6 meter kali 12 meter at di halaman dekat pintu masuk gedung DPRD
Selain memasang tenda besar untuk tempat siaga aparat polisi dan menyimpan alat pengamanan, polisi juga telah mempersiapkan sepuluh lebih rol kawat berduri yang untuk mengamankan jalannya sidang paripurna.
Ketatnya pengamanan polisi ini berkaitan dengan adanya rencana unjuk rasa elemen masyarakat terkait beda pendapat dan persoalan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Timur dengan empat parpol yang bersikukuh pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketatnya pengamanan acara pelantikan anggota dewan dinilai berlebihan oleh Isnorawati, anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) periode 2009-2014.
Menurur Isnorawati pengamanan seketat itu tidak perlu dilakukan karena menjadi berlebihan dan menakut-nakuti masyarakat.
"Tidak perlu terlalu ketat begitu, sebab tidak mungkin warga bertindak yang macam-macam," katanya.
Isnorawati yang akana mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPRD periode 2009-2014 mengatakan ,pelantikan DPRD sebelumnya aman-aman saja.
"Jadi, menurut saya tidak perlu ketat. Kalau memang ada yang mengganggu acara pelantikan `kan kita negara hukum, ya, ditangkap saja, tetapi jangan dengan cara-cara seperti ingin menakuti-nakuti," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014