Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jembatan Mahkota II merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia yang menggunakan cable stayed dengan panjang utama 740 meter. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih dan Simpang Pasir, Palaran, Samarinda itu kini tengah dikebut pengerjaannya.

Meskipun sedang mengejar target penyelesaian, Kontruksi jembatan ini tetap mengutamakan kualitas proyek. Kualitas beton sendiri menggunakan kualitas beton sebesar K600. Dengan teknologi itu, selain lebih kuat, beton cepat kering.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltim Dahri yasin mengatakan, DPRD Provinsi sudah menambah anggaran pembangunan Jembatan Mahkota II ini sebesar 2 Miliar. Ini sudah sesuai dengan anggaran pembangunan, jadi jangan ada lagi alasan proyek ini tidak rampung.

“DPRD Provinsi Kaltim sudah mengalokasikan dana lagi sebesar 2 Miliar, jadi saya harap pengerjaan Jembatan Mahkota II harus selesai sesuai tenggat waktu,” Kata Dahri.

Jembatan Mahkota II sendiri mulai dikerjakan sejak 2003 silam. Tahap awal pembangunan jembatan saja sudah menyerap dana sebesar 385 Miliar. Sedangkan pada tahap II diperkirakan Rp215 miliar. Dengan demikian, total belanja realisasi Mahkota II hingga 2015 telah mencapai Rp601,2 miliar.
 
Tahap II pembangunan yang mulai berjalan Maret tahun lalu kini fokus dalam mengerjakan pemasangan cable stayed, bentang tengah, serta melanjutkan dua pilar, yaitu pilar 7 dan 8. Ditambah pemasangan lantai yang menghubungkan antara pilar satu dengan pilar lainnya. Jika dilihat dari kejauhan, maka akan terlihat Jembatan ini terus menerus dalam proses perampungan.

Keberadaan Jembatan Mahkota II ini nantinya memberikan dampak positif dari berbagai sudut, terutama dalam hal memecah kemacetan kota Samarinda dan mempercepat pertumbuhan perekonomian warga sekitar. Seperti kita ketahui, pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan perekonomian hanya terpaku pada sudut kota saja, jadi dengan adanya jembatan ini, maka diharapkan sektor pembangunan dan perekonomian akan menjangkau kawasan yang lebih luas.

Karena fungsionalitasnya akan membuat Kelurahan Sungai Kapih dan Simpang Pasir, dan Palaran semakin ramai dilewati oleh anggkutan dari luar kota. Misalnya saja Badak, Bontang, dan Kutim, tentu saja arus lalu lintas yang menuju Balikpapan akan melalui jalur ini ketimbang melalui jalur kota Samarinda.

“Saya berharap. Jika nanti Jembatan Mahkota II sudah dapat dioperasikan oleh masyarakat luas, maka sektor perekonomian akan lebih merata diseluruh wilayah Samarinda, tak hanya terpaku pada daerah kota saja. Belum lagi, Jembatan ini tentu saja akan menjadi solusi jitu pemecah kemacetan di Samarinda. Karena fungsionalitasnya yang menghubungkan jalur antar kota/kabupaten,” kata Dahri Yasin. (Humas DPRD Kaltim/sto/dhi)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014