Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, H Zainuddin Aspan mengimbau para nelayan agar membatasi turun melaut, karena saat ini masih terjadi cuaca buruk dan gelombang besar di perairan Kutai Timur.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, H Zainuddin Aspan, imbauan kepada para nelayan agar membatasi turun ke laut mencari ikan, karena cuaca buruk dan berpotensi terjadinya gelombang besar yang membahayakan mereka.
"Kalaupun nelayan tetap nekad melaut, supaya berhati-hati dan jangan terlalu jauh ke tengah laut," kata Zainuddin, Senin.
Dikatakan Zainuddin Aspan, para nelayan di daerah ini yang rata-rata masih nelayan tradisional memang memiliki kemampuan membaca cuaca, karena mereka sudah sudah puluhan tahun sebagai nelayan.
Tetapi kita juga tetap berkewajiban memberikan saran dan imbauan, walaupun mereka sudah berpengalaman sebagai nelayan tradisional tetap harus waspada.
Akhir-akhir ini, kata Zai panggilannya, cuaca sulit di prediksi, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi yang bisa menimbulkan masalah. Oleh karena itu, kita imbau mereka hati-hati.
Seperti yang terjadi hari ini sejak pukul 05.00 wita hujan turun sampai pukul 14.00 wita. Hujan turun dan cuaca mendung, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dalam kota terendam air hujan.
Berdasarkan data pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, untuk Senin dan Selasa cuaca berawan.
Hujan turun dengan intensitas ringan dengan suhu 25-32 derajat Celsius. Dengan kecepatan angin 16 KM/jam arah angin barat daya.
Salah satu nelayan di bukit pelangi Sangatta, Rudi mengatakan, bersama nelayan lainnya tidak berani melaut hingga jauh karena gelombang besar.
Menurut Rudi pihaknya tetap turun melaut mencari ikan, tapi hanya di luar tidak berani ke tengah laut, gelombang besar dan cuaca tidak bagus.
"Kami tidak berani ke tengah laut, karena cuaca tidak bagus dan gelombang besar. Ikan hasil tangkapan juga sedikit," kata Rudi yang mengaku baru mendarat siang.
Ia mengatakan, sekarang ini nelayan tidak semua melaut, hanya beberapa orang nelayan saja, tapi itupun juga hanya sekitar pantai, di sekitar muara Sangatta, Bengalon.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, H Zainuddin Aspan, imbauan kepada para nelayan agar membatasi turun ke laut mencari ikan, karena cuaca buruk dan berpotensi terjadinya gelombang besar yang membahayakan mereka.
"Kalaupun nelayan tetap nekad melaut, supaya berhati-hati dan jangan terlalu jauh ke tengah laut," kata Zainuddin, Senin.
Dikatakan Zainuddin Aspan, para nelayan di daerah ini yang rata-rata masih nelayan tradisional memang memiliki kemampuan membaca cuaca, karena mereka sudah sudah puluhan tahun sebagai nelayan.
Tetapi kita juga tetap berkewajiban memberikan saran dan imbauan, walaupun mereka sudah berpengalaman sebagai nelayan tradisional tetap harus waspada.
Akhir-akhir ini, kata Zai panggilannya, cuaca sulit di prediksi, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi yang bisa menimbulkan masalah. Oleh karena itu, kita imbau mereka hati-hati.
Seperti yang terjadi hari ini sejak pukul 05.00 wita hujan turun sampai pukul 14.00 wita. Hujan turun dan cuaca mendung, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dalam kota terendam air hujan.
Berdasarkan data pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, untuk Senin dan Selasa cuaca berawan.
Hujan turun dengan intensitas ringan dengan suhu 25-32 derajat Celsius. Dengan kecepatan angin 16 KM/jam arah angin barat daya.
Salah satu nelayan di bukit pelangi Sangatta, Rudi mengatakan, bersama nelayan lainnya tidak berani melaut hingga jauh karena gelombang besar.
Menurut Rudi pihaknya tetap turun melaut mencari ikan, tapi hanya di luar tidak berani ke tengah laut, gelombang besar dan cuaca tidak bagus.
"Kami tidak berani ke tengah laut, karena cuaca tidak bagus dan gelombang besar. Ikan hasil tangkapan juga sedikit," kata Rudi yang mengaku baru mendarat siang.
Ia mengatakan, sekarang ini nelayan tidak semua melaut, hanya beberapa orang nelayan saja, tapi itupun juga hanya sekitar pantai, di sekitar muara Sangatta, Bengalon.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014