Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemprov Kaltim melalui instansi terkait melakukan kewaspadaan terhadap pengemis musiman yang biasanya marak saat Bulan Ramadhan dan menjeleng Idul Fitri, termasuk maraknya anak jalanan (anjal) yang juga suka minta-minta.

"Kami di provinsi hanya sebatas pembinaan dan fasilitasi, sedangkan yang memiliki kewenangan menertibkan pengemis dan anjal adalah Dinas Sosial di kabupaten maupun kota," ujar Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kaltim, Mariyatin Hariningsih di Samarinda, Rabu.

Terkait dengan itu, maka pihaknya telah menjalin koordinasi dan kerja sama dengan Dinas Sosial di kabupaten dan kota. Bahkan pihaknya juga telah meminta daerah agar waspada terhadap maraknya pengemis dan anjal, terutama mendekati lebaran.

Saat ini kata dia lagi, Dinsos Kaltim telah membuat sejumlah program untuk anjal selama Ramadhan, di antaranya adalah program pemberdayaan keberadaan anjal, yakni dengan mengawasi keberadaan mereka di tiap rumah singgah agar tidak berkeliaran di jalan dan meminta-minta.

Dia juga memprediksi bahwa selama Ramadhan keberadaan anjal akan bertambah sehingga pihaknya melakukan sejumlah antisipasi untuk meminimlisir angka anjal.

Apabila keberadaan anjal dibiarkan, maka secara perlahan namun pasti jumlahnya akan berkembang, sehingga upaya penertiban sekaligus melakukan pemberdayaan anjal di rumah singgah perlu dilakukan.

Dia mengatakan bahwa peran masyarakat menentukan dalam menekan keberadaan anak di jalanan, apabila masyarakat merasa kasihan dan memberi uang kepada pengemis dan anjal, maka jumlah mereka pasti akan bertambah karena merasa enak hidup di jalan dan anjal akan mengajak teman-temannya.

Untuk itu dia meminta kepada masyarakat agar tidak memberi uang di jalanan, tetapi jika ingin bersedekah, maka sebaiknya disalurkan kepada orang terdekat yang lebih memerlukan atau disalurkan kepada panti asuhan, tempat ibadah, maupun rumah singgah.

"Jika masyarakat tidak memberi, tentu jumlah pengemis dan anjal akan berkurang dan tidak ada lagi yang meminta di jalanan maupun dari rumah ke rumah," katanya.

Menurutnya, dalam menimalisir keberadaan anjal, tidak bisa semua dilimpahkan kepada pemerintah, tetapi masyarakat dan pengusaha juga memiliki andil dominan dalam melakukan pemberdayaan terhadap anjal.

Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat setempat, yakni melalui Coporate Soscial Responsibility (CSR) bisa digunakan untuk memberdayakan anjal, seperti melakukan pelatihan keterampilan sebagai modal hidup bagi anjal agar bisa diterima di pasar kerja, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014