Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak panitia dan pihak terkait terus mematangkan persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.
"Panitia harus terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan besar mendatang, mengingat taruhannya adalah nama baik IKN," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito di Nusantara (IKN), Kamis.
Agenda nasional berupa MTQ XXX yang rencananya digelar selama 10 hari pada 2-12 September 2024 tersebut diperkirakan dihadiri oleh 7.000 kafilah (peserta).
Sebelumnya saat memimpin rapat di IKN tentang persiapan MTQ Nasional tersebut, Warsito mengatakan untuk acara pembukaan dan penutupan dilakukan secara hibrid di IKN dan di Samarinda, kemudian khusus untuk cabang Tahfiz Quran akan berlangsung di Nusantara (IKN).
Hadir di rapat tersebut antara lain perwakilan Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Kementerian Setneg, Kementerian Kominfo, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Perwakilan Otorita IKN, dan Kepala Bandara APT Pranoto.
Sedangkan dari jajaran Pemprov Kaltim antara lain Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Pemerintahan dan Kesra Syirajuddin, Karo Kesra Dasmiah, Ketua III LPTQ Kaltim Jauhar Efendi, dan perwakilan dari Dinas Kominfo Kaltim.
Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menekankan agar semua kegiatan dipastikan bisa berjalan sesuai dengan rencana, sehingga skenario lokasi dan pembuatan panggung, skenario akomodasi para dewan hakim dan para peserta yang ikut MTQ di lokasi IKN harus dimatangkan.
Sri Wahyuni juga mengatakan tentang perlunya dukungan dari Kementerian Kominfo untuk penambahan perkuatan jaringan, termasuk penyediaan dua Media Center MTQ baik di Samarinda maupun di IKN.
Ia juga minta dukungan dari Kementerian Perhubungan terkait penyediaan sarana transportasi darat, baik untuk penjemputan dan pengantaran dari dan ke bandara, maupun kendaraan yang dikhususkan bagi kafilah dari masing-masing provinsi selama kegiatan berlangsung.
"Kami juga memohon dukungan kepada Kementerian Perhubungan agar frekuensi penerbangan ke dan dari Bandara APT Pranoto Samarinda bisa ditambah, termasuk untuk penerbangan malam hari," kata Sri Wahyuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Panitia harus terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan besar mendatang, mengingat taruhannya adalah nama baik IKN," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito di Nusantara (IKN), Kamis.
Agenda nasional berupa MTQ XXX yang rencananya digelar selama 10 hari pada 2-12 September 2024 tersebut diperkirakan dihadiri oleh 7.000 kafilah (peserta).
Sebelumnya saat memimpin rapat di IKN tentang persiapan MTQ Nasional tersebut, Warsito mengatakan untuk acara pembukaan dan penutupan dilakukan secara hibrid di IKN dan di Samarinda, kemudian khusus untuk cabang Tahfiz Quran akan berlangsung di Nusantara (IKN).
Hadir di rapat tersebut antara lain perwakilan Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Kementerian Setneg, Kementerian Kominfo, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Perwakilan Otorita IKN, dan Kepala Bandara APT Pranoto.
Sedangkan dari jajaran Pemprov Kaltim antara lain Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Pemerintahan dan Kesra Syirajuddin, Karo Kesra Dasmiah, Ketua III LPTQ Kaltim Jauhar Efendi, dan perwakilan dari Dinas Kominfo Kaltim.
Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menekankan agar semua kegiatan dipastikan bisa berjalan sesuai dengan rencana, sehingga skenario lokasi dan pembuatan panggung, skenario akomodasi para dewan hakim dan para peserta yang ikut MTQ di lokasi IKN harus dimatangkan.
Sri Wahyuni juga mengatakan tentang perlunya dukungan dari Kementerian Kominfo untuk penambahan perkuatan jaringan, termasuk penyediaan dua Media Center MTQ baik di Samarinda maupun di IKN.
Ia juga minta dukungan dari Kementerian Perhubungan terkait penyediaan sarana transportasi darat, baik untuk penjemputan dan pengantaran dari dan ke bandara, maupun kendaraan yang dikhususkan bagi kafilah dari masing-masing provinsi selama kegiatan berlangsung.
"Kami juga memohon dukungan kepada Kementerian Perhubungan agar frekuensi penerbangan ke dan dari Bandara APT Pranoto Samarinda bisa ditambah, termasuk untuk penerbangan malam hari," kata Sri Wahyuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024