Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda memperkuat kurikulum berbasis kompetensi bidang ilmu perikanan bersama Forum Pimpinan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) se-Indonesia .
 
Rektor Unmul Samarinda Abdunnur di Samarinda, Senin, mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dan membangun perikanan serta kelautan di Indonesia. Salah satu agenda yang dibahas adalah kurikulum FPIK yang berbasis kompetensi dan kearifan lokal, dengan proporsi 40 persen.
 
 
"Kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dan peluang di bidang perikanan dan kelautan, serta mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional," ujar Abdunnur usai pertemuan Forum FPIK yang dihadiri oleh 47 fakultas FPIK dan 540 program studi FPIK dari seluruh Indonesia.
 
Selain itu, forum ini juga membahas tentang perlunya sertifikasi profesi bagi sarjana perikanan dan kelautan, serta inisiasi untuk mendirikan program studi profesi insinyur perikanan.

Abdunnur menjelaskan bahwa program studi itu menghasilkan lulusan yang berkompeten membangun sektor perikanan dan kelautan di Indonesia.
 
"Program studi profesi insinyur perikanan ini akan menjadi salah satu pembeda dan keunggulan FPIK di Indonesia, serta mendukung program perikanan dan kelautan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru," katanya.
 
Abdunnur juga menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan di Indonesia, yang memiliki potensi perairan sekitar 3,2 juta kilometer persegi dan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 108 ribu kilometer.
 
 
Ia mengakui saat ini pemanfaatan dan keberlanjutan sumber daya laut perlu digenjot, tentunya dengan andil para lulusan fakultas perikanan dan kelautan yang berkompeten.
 
Dari pertemuan tersebut, katanya, diharapkan membuahkan pemikiran dan inovasi dari para pimpinan FPIK untuk meningkatkan program-program yang berkaitan dengan hilirisasi, agroindustri, dan pengembangan kelautan melalui konsep ekonomi biru atau blue economy.
 
"Hal ini untuk pembangunan sumber daya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan," tutur Abdunnur.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024