Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur membahas pengembangan road map fasilitas kesehatan yang akan mendukung transformasi di bidang kesehatan di Ibu Kota Negara (IKN), bersama Badan Otorita IKN dan beberapa stakeholder lainnya.
"Diskusi tersebut merupakan upaya memperkuat sistem kesehatan di wilayah IKN," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin menghadiri secara daring forum diskusi kelompok terarah atau forum group discussion (FGD), saat dihubungi ANTARA di Samarinda, Kamis.
Dikemukakannya, pembahasan utama dalam FGD tersebut adalah pengembangan road map fasilitas kesehatan yang akan mendukung transformasi di bidang kesehatan di IKN.
Jaya Mualimin menekankan pentingnya integrasi fasilitas kesehatan yang sudah ada dengan rencana pembangunan infrastruktur baru.
"Kita harus memanfaatkan rumah sakit yang sudah beroperasi di wilayah sana, seperti RSUD di Samboja dan RSUD di Sepaku, sebagai bagian dari jaringan rujukan kesehatan di IKN," ujar Mualimin.
Otorita IKN telah merencanakan pembangunan klinik di titik nol IKN, namun Jaya mengingatkan bahwa perlu ada pertimbangan terkait dengan jumlah penduduk yang akan terlayani.
"Perencanaan harus melibatkan analisis kebutuhan sumber daya manusia dan infrastruktur yang ada, agar tidak terjadi pemborosan sumber daya," tambahnya.
Jaya juga menyarankan agar Otorita IKN mempertimbangkan untuk mengintegrasikan rumah sakit terdekat sebagai bagian dari sistem rujukan, sehingga dapat lebih efisien dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito mengungkapkan rencana inovatif untuk fasilitas layanan kesehatan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Suwito menekankan pentingnya desain dan lingkungan dalam proses penyembuhan, dengan mengusulkan konsep bangunan yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetik.
"Kami berharap dapat menciptakan ruang yang tidak hanya mendukung pemulihan fisik tetapi juga memberikan ketenangan dan keindahan bagi pasien dan keluarga mereka," ujar Suwito.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah peran Posyandu dalam sistem kesehatan nasional.
"Setiap RW harus memiliki Posyandu yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, baik dari segi penduduk maupun peralatan," imbuh Suwito.
Suwito juga menyoroti pentingnya sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan medis tetapi juga mendukung kesejahteraan psikologis pasien," jelasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, Suwito berbicara tentang pembangunan fasilitas keamanan biologis level tiga dan empat, yang akan memungkinkan penelitian dan pengembangan dalam bidang biologi yang aman dan terkontrol.
"Ini adalah langkah maju untuk Nusantara, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional," tutup Suwito.
FGD yang juga dihadiri akademi serta organisasi profesi kesehatan ini merupakan langkah awal dalam membangun kerangka kerja yang solid untuk sistem kesehatan di IKN, yang diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat di masa depan. (Adv/Dinkes Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023