Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) Jaya Mualimin mengatakan penanganan stunting harus merubah mindset dan perilaku masyarakat tentang pola makan, pengasuhan anak, dan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
"Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga perkembangan otak dan kecerdasan anak," kata Jaya di Samarinda, Sabtu.
Ia menjelaskan stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Menurut Jaya, stunting dapat menurunkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, serta dapat menimbulkan permasalahan sosial budaya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menangani stunting dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
"Kita harus menjadikan penanganan stunting ini sebagai gaya hidup yang sangat menguntungkan untuk kehidupan bermasyarakat. Kita harus memperhatikan apa yang kita makan, bagaimana kita mengasuh anak, bagaimana kita mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan kearifan lokal dan potensi lokal yang ada di wilayah masing-masing, sehingga bisa mempererat struktur sosial budaya yang selama ini berjalan di Kalimantan Timur dan memperkuat sektor ekonomi masyarakat serta ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Kami tentu mengharapkan kegiatan aksi bersama mencegah stunting seperti ini dapat menjadi gerakan sosial, untuk generasi yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera," tuturnya.
Jaya mengimbau warga Kaltim memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di provinsi itu untuk melawan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi (stunting).
"Pangan dari SDA lokal, seperti tanaman pangan lokal, buah-buahan, sayuran, ikan, daging, telur, susu, dan lain-lain amat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak," ujar Jaya.
Upaya penekanan stunting, menurut Jaya, juga perlu mendapatkan dukungan dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan perlindungan sosial bagi keluarga miskin dan rentan.
Ia menambahkan penanganan stunting harus menjadi prioritas utama masyarakat, karena stunting bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, melainkan juga pada produktivitas dan daya saing bangsa pada masa depan. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023