Samarinda (ANTARA Kaltim) – Dampak negatif pembangunan di masyarakat tersampaikan dalam reses anggota dewan ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Salah satunya, Gunawarman dari dapil Balikpapan. Keluhan dominan terkait banjir dan jalan rusak.
“Khususnya di Jalan dr Soetomo simpang empat Karang Rejo, sangat rentan banjir ketika musim hujan tiba. Masyarakat memohon agar Pemkot Balikpapan segera mengevaluasi kembali jalan tersebut, dan memperbaiki saluran drainase, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga,†ucap politikus PKS ini.
Selain banjir, keluhan langganan lainnya ialah kerusakan jalan. Jalan negara di Sepaku menuju Penajam, serta ke arah alur trans Kaltim kondisinya sangat tidak layak. Koordinasi untuk menyampaikan kerusakan jalan trans Kaltim tersebut ke pemerintah pusat, sangat diperlukan. Mengingat jika dibiarkan bakal terus menjadi penghambat transportasi masyarakat.
Keluhan lainnya adalah pembangunan Super Mall yang berlokasi di eks Puskib. Hingga kini masih meninggalkan keluhan masyarakat sekitar yang harus direspons cepat oleh pemerintah.
“Pembangunan menggunakan sistem pancang. Dampaknya, getaran yang sangat keras membuat rumah-rumah warga mengalami keretakan parah. Saya rasa seharusnya dari pemberian IMB (izin mendirikan bangunan) terdapat perjanjian untuk tidak menggunakan pancang, melainkan menggunakan borpile seperti pembangunan di Bandara Sepinggan. Masyarakat meminta Pemprov Kaltim tidak membiarkan hal ini terus terjadi,†urai Gunawarman.
Gunawarman menambahkan masalah mengenai pembebasan lahan, masih perlu penyelesaian yang tepat. Salah satunya ialah pembebasan lahan untuk jalan tol di KM 13 yang terdapat jalan terusan ke daerah Manggar. Menurut Gunawarman negosiasi tersebut harus kontinyu agar mendapatkan hasil yang tidak merugikan semua pihak. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Khususnya di Jalan dr Soetomo simpang empat Karang Rejo, sangat rentan banjir ketika musim hujan tiba. Masyarakat memohon agar Pemkot Balikpapan segera mengevaluasi kembali jalan tersebut, dan memperbaiki saluran drainase, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga,†ucap politikus PKS ini.
Selain banjir, keluhan langganan lainnya ialah kerusakan jalan. Jalan negara di Sepaku menuju Penajam, serta ke arah alur trans Kaltim kondisinya sangat tidak layak. Koordinasi untuk menyampaikan kerusakan jalan trans Kaltim tersebut ke pemerintah pusat, sangat diperlukan. Mengingat jika dibiarkan bakal terus menjadi penghambat transportasi masyarakat.
Keluhan lainnya adalah pembangunan Super Mall yang berlokasi di eks Puskib. Hingga kini masih meninggalkan keluhan masyarakat sekitar yang harus direspons cepat oleh pemerintah.
“Pembangunan menggunakan sistem pancang. Dampaknya, getaran yang sangat keras membuat rumah-rumah warga mengalami keretakan parah. Saya rasa seharusnya dari pemberian IMB (izin mendirikan bangunan) terdapat perjanjian untuk tidak menggunakan pancang, melainkan menggunakan borpile seperti pembangunan di Bandara Sepinggan. Masyarakat meminta Pemprov Kaltim tidak membiarkan hal ini terus terjadi,†urai Gunawarman.
Gunawarman menambahkan masalah mengenai pembebasan lahan, masih perlu penyelesaian yang tepat. Salah satunya ialah pembebasan lahan untuk jalan tol di KM 13 yang terdapat jalan terusan ke daerah Manggar. Menurut Gunawarman negosiasi tersebut harus kontinyu agar mendapatkan hasil yang tidak merugikan semua pihak. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014