Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim optimistis mampu merealisasikan 100 persen pekerjaan yang anggarannya dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan sebesar Rp179,3 miliar.
"BLM yang masuk dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan untuk Provinsi Kaltim yang sebesar itu, untuk melakukan berbagai pekerjaan di 10 kabupaten yang tersebar di 116 kecamatan," ujar Kepala BPMPD Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Rabu.
Sampai dengan saat ini, lanjutnya, sejumlah mitra kerja BPMPD Kaltim belum mampu menuntaskan semua pekerjaan dari PNPM Mandiri Perdesaan, baik pekerjaan fisik maupun peningkatan SDM pelaku PNPM, namun sebelum akhir tahun 2013 diyakini semua pekerjaan dan penyerapan dananya bisa 100 persen.
Keyakinan itu didasarkan pada sejumlah pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, yakni semua kegiatan yang ada terserap 100 persen menjelang akhir tahun, padahal hingga pertengahan tahun belum terserap 50 persen.
Selain itu, lanjutnya, penyerapan anggaran yang baru 63 persen hingga Oktober 2013, hal itu disebabkan karena ada beberapa kabupaten yang memasukkkan kegiatannya melalui APBD Perubahan di kabupaten terkait, sehingga berpengaruh pada proses pencairan dana yang baru bisa dilakukan di bulan-bulan menjelang akhir tahun.
Dia juga terus melakukan koordinasi kepada para mitra kerja BPMPD Kaltim, terutama kepada Koordinator Provinsi (Korprov) agar terus memantau perkembangan pekerjaan dan penyerapan dana BLM dari PNPM Mandiri Perdesaan.
Pemantauan berkala terutama harus dilakukan pada kawasan yang rawan terjadi penyalahgunaan anggaran, sehingga semua kegiatan dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat berjalan sesuai prosedur demi untuk menyejahterakan masyarakat.
Terkait upaya peningkatan kesejahteraan, PNPM Mandiri Perdesaan juga memiliki beberapa unit usaha, di antaranya Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam simpan pinjam kelompok perempuan yang hingga pertengahan 2013 mampu menyerap dana sebesar Rp183,252 miliar.
Dana sebesar itu digunakan untuk sejumlah jenis usaha demi peningkatan ekonomi masyarakat kecil, sedangkan jumlah pemanfaatnya sebanyak 5.979 kelompok simpan pinjam kaum perempuan.
Dari hasil keuntungan simpan pinjam tersebut, saat ini kelompok simpan pinjam se-Kaltim itu telah memiliki keuntungan atau surplus dana sebesar Rp17,952 miliar.
Keuntungan dari bunga yang sebesar itu berasal dari semua kelompok Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kaltim yang tersebar di 10 kabupaten pada 116 kecamatan, baik untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) maupun Kalimantan Utara (Kaltara). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"BLM yang masuk dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan untuk Provinsi Kaltim yang sebesar itu, untuk melakukan berbagai pekerjaan di 10 kabupaten yang tersebar di 116 kecamatan," ujar Kepala BPMPD Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Rabu.
Sampai dengan saat ini, lanjutnya, sejumlah mitra kerja BPMPD Kaltim belum mampu menuntaskan semua pekerjaan dari PNPM Mandiri Perdesaan, baik pekerjaan fisik maupun peningkatan SDM pelaku PNPM, namun sebelum akhir tahun 2013 diyakini semua pekerjaan dan penyerapan dananya bisa 100 persen.
Keyakinan itu didasarkan pada sejumlah pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, yakni semua kegiatan yang ada terserap 100 persen menjelang akhir tahun, padahal hingga pertengahan tahun belum terserap 50 persen.
Selain itu, lanjutnya, penyerapan anggaran yang baru 63 persen hingga Oktober 2013, hal itu disebabkan karena ada beberapa kabupaten yang memasukkkan kegiatannya melalui APBD Perubahan di kabupaten terkait, sehingga berpengaruh pada proses pencairan dana yang baru bisa dilakukan di bulan-bulan menjelang akhir tahun.
Dia juga terus melakukan koordinasi kepada para mitra kerja BPMPD Kaltim, terutama kepada Koordinator Provinsi (Korprov) agar terus memantau perkembangan pekerjaan dan penyerapan dana BLM dari PNPM Mandiri Perdesaan.
Pemantauan berkala terutama harus dilakukan pada kawasan yang rawan terjadi penyalahgunaan anggaran, sehingga semua kegiatan dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat berjalan sesuai prosedur demi untuk menyejahterakan masyarakat.
Terkait upaya peningkatan kesejahteraan, PNPM Mandiri Perdesaan juga memiliki beberapa unit usaha, di antaranya Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam simpan pinjam kelompok perempuan yang hingga pertengahan 2013 mampu menyerap dana sebesar Rp183,252 miliar.
Dana sebesar itu digunakan untuk sejumlah jenis usaha demi peningkatan ekonomi masyarakat kecil, sedangkan jumlah pemanfaatnya sebanyak 5.979 kelompok simpan pinjam kaum perempuan.
Dari hasil keuntungan simpan pinjam tersebut, saat ini kelompok simpan pinjam se-Kaltim itu telah memiliki keuntungan atau surplus dana sebesar Rp17,952 miliar.
Keuntungan dari bunga yang sebesar itu berasal dari semua kelompok Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kaltim yang tersebar di 10 kabupaten pada 116 kecamatan, baik untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) maupun Kalimantan Utara (Kaltara). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013