Nunukan (ANTARA Kaltim) - Rencana pengembangan Bandar Udara Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara membutuhkan dana sekitar Rp300 miliar yang dapat ditanggung bersama (sharing) dengan pemerintah Provinsi Kaltim dan pusat.
"Untuk mengembangkan bandara kita (Nunukan) ini sesuai perencanaan prioritas membutuhkan dana sebesar Rp300 miliar yang dapat di-sharing dengan pemerintah provinsi (Kaltim) dan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Robby Nahak Serang di Nunukan, Kamis.
Perkiraan anggaran tersebut langkah pertama dipergunakan untuk penambahan lebar bandara menjadi 40 meter dan penambahan panjang "runway" dari 1.100 meter menjadi 1.500-1.600 meter, jelasnya.
Selain itu, lanjut Robby, rencana pembebasan lahan milik warga yang berada di sekitar bandara hingga mencapai dua hektar ditambah pembangunan fasilitas penerbangan lainnya.
Ia mengutarakan, Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan tentunya dirancang memiliki bandara dengan rute penerbangan langsung dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia dan bandara internasional tujuan Negeri Sabah Malaysia.
Persiapan menjadi bandara internasional ini sangat beralasan, sebab tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negeri bagian Malaysia bagian Timur tersebut mudah mendapatkan akses pada saat pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat.
"Jadi perkiraan kebutuhan dana sebesar Rp300 miliar ini diupayakan telah mencakup perencanaan Bandara Nunukan menjadi bandara dengan penerbangan langsung dengan kota-kota besar lainnya dan internasional," ucap dia.
Robby menyatakan, untuk mewujudkan "planning" jangka panjang ini maka keterlibatan pemerintah pusat sangat diharapkan memberikan bantuan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menurut dia, tanpa perhatian dan bantuan pemerintah pusat maka pengembangan bandara di Kabupaten Nunukan sangat sulit diwujudkan maka secara tidak langsung pembangunan kawasan perbatasan pun tidak maksimal.
Pemkab Nunukan berpandangan salah satu langkah yang perlu dilakukan memajukan pembangunan di Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan adalah dengan ketersediaan bandara yang layak untuk didarati pesawat berbadan besar seperti boeing.
Oleh karena itu, perencanaan jangka panjang tersebut mulai sekarang mulai dirancang perluasan "runway" menjadi 2.000 meter sehingga perlu pembebesan lahan hingga enam hektar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Untuk mengembangkan bandara kita (Nunukan) ini sesuai perencanaan prioritas membutuhkan dana sebesar Rp300 miliar yang dapat di-sharing dengan pemerintah provinsi (Kaltim) dan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Robby Nahak Serang di Nunukan, Kamis.
Perkiraan anggaran tersebut langkah pertama dipergunakan untuk penambahan lebar bandara menjadi 40 meter dan penambahan panjang "runway" dari 1.100 meter menjadi 1.500-1.600 meter, jelasnya.
Selain itu, lanjut Robby, rencana pembebasan lahan milik warga yang berada di sekitar bandara hingga mencapai dua hektar ditambah pembangunan fasilitas penerbangan lainnya.
Ia mengutarakan, Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan tentunya dirancang memiliki bandara dengan rute penerbangan langsung dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia dan bandara internasional tujuan Negeri Sabah Malaysia.
Persiapan menjadi bandara internasional ini sangat beralasan, sebab tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negeri bagian Malaysia bagian Timur tersebut mudah mendapatkan akses pada saat pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat.
"Jadi perkiraan kebutuhan dana sebesar Rp300 miliar ini diupayakan telah mencakup perencanaan Bandara Nunukan menjadi bandara dengan penerbangan langsung dengan kota-kota besar lainnya dan internasional," ucap dia.
Robby menyatakan, untuk mewujudkan "planning" jangka panjang ini maka keterlibatan pemerintah pusat sangat diharapkan memberikan bantuan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menurut dia, tanpa perhatian dan bantuan pemerintah pusat maka pengembangan bandara di Kabupaten Nunukan sangat sulit diwujudkan maka secara tidak langsung pembangunan kawasan perbatasan pun tidak maksimal.
Pemkab Nunukan berpandangan salah satu langkah yang perlu dilakukan memajukan pembangunan di Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan adalah dengan ketersediaan bandara yang layak untuk didarati pesawat berbadan besar seperti boeing.
Oleh karena itu, perencanaan jangka panjang tersebut mulai sekarang mulai dirancang perluasan "runway" menjadi 2.000 meter sehingga perlu pembebesan lahan hingga enam hektar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013