Samarinda (ANTARA Kaltim)–Sektor pertanian dalam arti luas merupakan program prioritas Pemprov Kaltim saat ini dan beberapa tahun ke depan. Apalagi sektor pertanian yang merupakan sumber daya alam terbarukan dipersiapkan untuk menjadi lokomotif baru perekonomian Kaltim.
Untuk itu, Pemprov melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim terus berusaha untuk mengembangkan wilayah sentra pangan di sejumlah kabupaten. Kepala Dispertan Kaltim H Ibrahim mengungkapkan saat ini Dispertan telah merancang konsep pengembangan pertanian Kaltim ke depan.
“Untuk pengembangan pertanian dimulai pada 2014 kita sedang mempersiapkan konsep pembangunan pertanian khusus di wilayah Kaltim (diluar Kaltara),†ujar Ibrahim, Kamis (12/9).
Menurut dia, setelah terpisah dengan Kalimantan Utara (Kaltara), wilayah utara Kaltim saat ini hanya sampai pada Kabupaten Berau. Untuk itu, Dispertan akan mempersiapkan konsep pembangunan pertanian dengan memaksimalkan potensi pertanian pada 10 kabupaten/kota yang ada.
“Jika dulu Bulungan sebagai salah satu sentra pertanian masuk wilayah Kaltim, maka dalam dua tahun ke depan Bulungan sudah masuk dalam wilayah Kaltara. Sedangkan Kaltim akan fokus pada pengembangan sentra pertanian di Berau dan Kutai Timur untuk wilayah utara Kaltim, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu untuk wilayah tengah, serta Paser dan PPU untuk wilayah selatan,†jelas Ibrahim.
Sebagai informasi, lanjut dia, untuk wilayah utara tepatnya di Berau telah dilakukan pengembangan wilayah sentra pangan di kawasan Talisayan, Biduk-biduk dan Merancang. Sementara di Kutai Timur pengembangan sentra pangan akan dipusatkan di wilayah Long Mesangat, dimana telah dicetak sekitar 500 hektare sawah.
“Di Long Mesangat kita juga akan mengembangkan pertanian dengan model KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu). Dimana wilayah sawah selain ditanami padi juga akan digunakan untuk memelihara ikan dan itik serta menanam buah-buahan dan sayuran yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani,†ucapnya.
Untuk wilayah tengah, khususnya di Kutai Kartanegara sentra pertanian dipusatkan di Tenggarong Seberang dan Loa Kulu serta Muara Kaman. Sedangkan di Kutai Barat pengembangan sentra pertanian dipusatkan di wilayah Rapak Oros, dimana telah dicetak sawah seluas kurang lebih 1.000 hektare.
Untuk wilayah selatan, Kecamatan Babulu di Penajam Paser Utara dan Padang Pengrapat di Paser menjadi kawasan pengembangan sentra pangan. Kedua kabupaten ini memang sejak lama menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras lokal.
“Paser dan PPU akan menjadi kawasan pengembangan sentra pertanian yang akan menjadi kawasan unggulan ke depan. Sementara untuk Kukar dan Kubar kita harapkan bisa menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, khususnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan,†harapnya.
Selain pengembangan sentra pangan, Dispertan Kaltim juga terus berupaya untuk mengembangkan hortikultura di sejumlah kabupaten. Contoh di Labanan, Kabupaten Berau dengan berbagai macam jenis hortikultura yang dikembangkan. Kemudian, untuk Balikpapan dan Samarinda lebih difokuskan pada pengembangan buah pepaya mini dan nenas. ( Humas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Untuk itu, Pemprov melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim terus berusaha untuk mengembangkan wilayah sentra pangan di sejumlah kabupaten. Kepala Dispertan Kaltim H Ibrahim mengungkapkan saat ini Dispertan telah merancang konsep pengembangan pertanian Kaltim ke depan.
“Untuk pengembangan pertanian dimulai pada 2014 kita sedang mempersiapkan konsep pembangunan pertanian khusus di wilayah Kaltim (diluar Kaltara),†ujar Ibrahim, Kamis (12/9).
Menurut dia, setelah terpisah dengan Kalimantan Utara (Kaltara), wilayah utara Kaltim saat ini hanya sampai pada Kabupaten Berau. Untuk itu, Dispertan akan mempersiapkan konsep pembangunan pertanian dengan memaksimalkan potensi pertanian pada 10 kabupaten/kota yang ada.
“Jika dulu Bulungan sebagai salah satu sentra pertanian masuk wilayah Kaltim, maka dalam dua tahun ke depan Bulungan sudah masuk dalam wilayah Kaltara. Sedangkan Kaltim akan fokus pada pengembangan sentra pertanian di Berau dan Kutai Timur untuk wilayah utara Kaltim, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu untuk wilayah tengah, serta Paser dan PPU untuk wilayah selatan,†jelas Ibrahim.
Sebagai informasi, lanjut dia, untuk wilayah utara tepatnya di Berau telah dilakukan pengembangan wilayah sentra pangan di kawasan Talisayan, Biduk-biduk dan Merancang. Sementara di Kutai Timur pengembangan sentra pangan akan dipusatkan di wilayah Long Mesangat, dimana telah dicetak sekitar 500 hektare sawah.
“Di Long Mesangat kita juga akan mengembangkan pertanian dengan model KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu). Dimana wilayah sawah selain ditanami padi juga akan digunakan untuk memelihara ikan dan itik serta menanam buah-buahan dan sayuran yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani,†ucapnya.
Untuk wilayah tengah, khususnya di Kutai Kartanegara sentra pertanian dipusatkan di Tenggarong Seberang dan Loa Kulu serta Muara Kaman. Sedangkan di Kutai Barat pengembangan sentra pertanian dipusatkan di wilayah Rapak Oros, dimana telah dicetak sawah seluas kurang lebih 1.000 hektare.
Untuk wilayah selatan, Kecamatan Babulu di Penajam Paser Utara dan Padang Pengrapat di Paser menjadi kawasan pengembangan sentra pangan. Kedua kabupaten ini memang sejak lama menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras lokal.
“Paser dan PPU akan menjadi kawasan pengembangan sentra pertanian yang akan menjadi kawasan unggulan ke depan. Sementara untuk Kukar dan Kubar kita harapkan bisa menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, khususnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan,†harapnya.
Selain pengembangan sentra pangan, Dispertan Kaltim juga terus berupaya untuk mengembangkan hortikultura di sejumlah kabupaten. Contoh di Labanan, Kabupaten Berau dengan berbagai macam jenis hortikultura yang dikembangkan. Kemudian, untuk Balikpapan dan Samarinda lebih difokuskan pada pengembangan buah pepaya mini dan nenas. ( Humas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013