Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kalimantan Timur HM Yadi Sabianoor menilai peluang investasi pengembangan kerbau Kalang pada lahan eks tambang batu bara di Kaltim sangat menjanjikan.
"Karena kemampuan beradaptasi kerbau Kalang terhadap lingkungan cukup baik. Berdasarkan hasil kajian potensi dan peluang investasi yang kami lakukan pada 2012, maka pemanfaatan lahan eks tambang di Kaltim cocok untuk pengembangan kerbau Kalang," ujar Yadi Sabianoor di Samarinda, Sabtu.
Kerbau Kalang sangat memungkinkan dikembangkan guna memenuhi peluang pasar ternak lokal, apalagi Kaltim belum mampu mencukupi kebutuhan lokal, padahal konsumsi daging rata-rata meningkat sebesar 3,6 persen per tahun.
Pada 2008, lanjutnya, tingkat konsumsi daging di Kaltim sebesar 36,212 ton, meningkat menjadi 49,534 ton pada 2011, kemudian pada 2012 terus meningkat.
Tingkat konsumsi daging sapi mencapai 27 persen dari total konsumsi, dan sekitar 16 persen masih didatangkan dari luar Kaltim, sehingga membuka peluang pasar untuk ternak lokal seperti pemeliharaan berbagai jenis sapi dan kerbau Kalang.
Dia juga mengatakan bahwa peluang investasi ternak kerbau Kalang di lahan eks tambang diharapkan bisa dilakukan kajian yang mendalam dan komprehensif.
Upaya ini dimaksudkan agar pengembangan kerbau Kalang bisa menjadi salah satu bahan promosi investasi yang menarik, bahkan dapat diterima di pasar nasional maupun internasional.
Potensi dan peluang investasi yang ditawarkan kepada calon investor harus memenuhi kebutuhan informasi awal, sebelum pengusaha mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Menurutnya, keputusan calon investor untuk berinvestasi butuh kalkulasi akurat tentang untung dan rugi. Untuk itu, kajian yang mendalam perlu dilakukan pihak terkait.
Dikatakannya, peningkatan investasi hakikatnya adalah hasil dari alur proses yang berkesinambungan. Mulai pengembangan potensi dan peluang investasi, promosi, pelayanan perizinan, hingga evaluasi dan monitoring pelaksanaan di lapangan.
Terkait peluang investasi lainnya, ia menyatakan sektor pertambangan memang sangat menjanjikan.Tingginya permintaan hasil tambang baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional, membuat cashflow untuk sektor ini selalu bergerak secara deras dan dinamis.
Berdasarkan data hingga 2011, cadangan batu bara di Kaltim masih terdapat 8 miliar ton, sementara minyak bumi sebanyak 670 ton setara dengan 11 persen cadangan nasional.
Untuk gas bumi, di Kaltim masih terdapat 19,76 TSCF (trillion standar cubic feet), gas metana batu bara (CBM) diperkirakan sebesar 108,3 TSCF atau sekitar 23 persen dari cadangan nasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Karena kemampuan beradaptasi kerbau Kalang terhadap lingkungan cukup baik. Berdasarkan hasil kajian potensi dan peluang investasi yang kami lakukan pada 2012, maka pemanfaatan lahan eks tambang di Kaltim cocok untuk pengembangan kerbau Kalang," ujar Yadi Sabianoor di Samarinda, Sabtu.
Kerbau Kalang sangat memungkinkan dikembangkan guna memenuhi peluang pasar ternak lokal, apalagi Kaltim belum mampu mencukupi kebutuhan lokal, padahal konsumsi daging rata-rata meningkat sebesar 3,6 persen per tahun.
Pada 2008, lanjutnya, tingkat konsumsi daging di Kaltim sebesar 36,212 ton, meningkat menjadi 49,534 ton pada 2011, kemudian pada 2012 terus meningkat.
Tingkat konsumsi daging sapi mencapai 27 persen dari total konsumsi, dan sekitar 16 persen masih didatangkan dari luar Kaltim, sehingga membuka peluang pasar untuk ternak lokal seperti pemeliharaan berbagai jenis sapi dan kerbau Kalang.
Dia juga mengatakan bahwa peluang investasi ternak kerbau Kalang di lahan eks tambang diharapkan bisa dilakukan kajian yang mendalam dan komprehensif.
Upaya ini dimaksudkan agar pengembangan kerbau Kalang bisa menjadi salah satu bahan promosi investasi yang menarik, bahkan dapat diterima di pasar nasional maupun internasional.
Potensi dan peluang investasi yang ditawarkan kepada calon investor harus memenuhi kebutuhan informasi awal, sebelum pengusaha mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Menurutnya, keputusan calon investor untuk berinvestasi butuh kalkulasi akurat tentang untung dan rugi. Untuk itu, kajian yang mendalam perlu dilakukan pihak terkait.
Dikatakannya, peningkatan investasi hakikatnya adalah hasil dari alur proses yang berkesinambungan. Mulai pengembangan potensi dan peluang investasi, promosi, pelayanan perizinan, hingga evaluasi dan monitoring pelaksanaan di lapangan.
Terkait peluang investasi lainnya, ia menyatakan sektor pertambangan memang sangat menjanjikan.Tingginya permintaan hasil tambang baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional, membuat cashflow untuk sektor ini selalu bergerak secara deras dan dinamis.
Berdasarkan data hingga 2011, cadangan batu bara di Kaltim masih terdapat 8 miliar ton, sementara minyak bumi sebanyak 670 ton setara dengan 11 persen cadangan nasional.
Untuk gas bumi, di Kaltim masih terdapat 19,76 TSCF (trillion standar cubic feet), gas metana batu bara (CBM) diperkirakan sebesar 108,3 TSCF atau sekitar 23 persen dari cadangan nasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013