Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan optimistis mampu mengembangkitkan kembali sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yaitu salah satunya dengan melalui kegiatan Festival Sriwijaya.

“Tentu harus optimis. Sebab kami memandang salah satu cara untuk memulihkan ekonomi yaitu dengan menggiatkan kembali aktivitas kepariwisataan. Salah satunya dari Festival Sriwijaya ini. Supaya kedepan dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata ke Sumatera Selatan,” kata Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru usai membuka Festival Sriwijaya ke-29 tahun 2021 mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno di Gedung Teater Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada Jumat.
 

Menurutnya, Festival Sriwijaya merupakan salah satu dari beberapa kegiatan tahunan yang diselenggarakan tahun ini. Semua itu dilakukan dalam rangka membangkitkan kembali aktivitas kepariwisataan dan perekonomian masyarakat setelah terpuruk imbas dari pandemi COVID-19.

“Juga ada Ranau Grand Fondo yang akan diselenggarakan. Itu semua menjadi salah satu upaya kami menghidupkan lagi keparisiwataan. Mudah-mudahan dengan dukungan banyak pihak tentu tujuan tersebut akan tercapai,” ujarnya.
 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Aufa Syahrizal mengatakan, dalam pelaksanaanya, Festival Sriwijaya ke-29 ini merupakan kali pertama yang mengusung adanya kombinasi antara kesenian, kebudayaan kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang diproduksi oleh masyarakat dari setiap 17 kabupaten/kota.

Masing-masing menampilkan pameran ekonomi kreatif meliputi arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk fashion, film animasi dan video, fotografi, periklanan, kriya, kuliner, musik, aplikasi, pengembang permainan, penerbitan TV dan Radio, seni pertunjukan dan seni rupa.

“Alhamdullilah dihari pembukaan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Apalagi dirasa sangat istimewa karena dibuka langsung oleh bapak Sandiaga Uno. Mudah-mudahan antusiasnya masyarakat terus demikian sampai dengan Kamis (28/10) mendatang,” kata dia.
 

Menurutnya, Festival Sriwijaya ini merupakan momentum untuk menghidupkan lagi aktifitas dibidang kepariwisataan dan memberi asa kepada para pelaku pertunjukan sebab selama pandemi COVID-19 sektor ini paling terdampak secara ekonomi.

“Melalui event ini juga sebagai sarana membuka peluang kepada mereka (pelaku pertunjukan dan ekonomi kreatif UMKM) untuk menggeliatkan lagi perekonomiannya. Keoptimisan itu tumbuh seiring membaiknya COVID-19 dengan menurunya skala PPKM jadi level dua namun tetap dengan kebijakan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.
 

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021