PT Pertamina (Persero) melalui program pendanaan usaha mikro dan kecil (UMK) kembali melaksanakan program Pertamina UMK Academy 2021 kepada 100 pengusaha kecil dan mikro menjadi peserta.

“Di mana teman-teman UMK belajar mulai dari meningkatkan kualitas produk, mengemas, sistem pembayaran, jaringan pemasaran, sampai menangani komplain,” kata Humas Pertamina MOR VI Kalimantan, Susanto August Satria, Sabtu.
 

Dalam sistem pembayaran, antara lain dihadirkan tim Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan untuk mengenalkan QRIS (QR Code Indonesia Standard).

“Ini sistem pembayaran non tunai berbasis QR Code yang sedang dikembangkan oleh Bank Indonesia,” kata Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kaltim, Feri Hermawan.
 

Feri menjelaskan, QRIS merupakan sebuah teknologi yang mampu memudahkan pembayaran dari seluruh penyelenggara keuangan baik bank maupun non bank.

“Kami menyatukan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) sehingga proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya,” jelas Feri.
 

Dengan QRIS pembeli tinggal pindai QR Code milik penjual yang kemudian mengarahkan langkah ke halaman pembayaran. Bisa pula sebaliknya, QR Code pembeli dipindai oleh penjual sebagaimana dilakukan pada LinkAja, dompet digital yang juga mengaplikasikan QRIS pada layanannya.

“Karena seluruh transaksi pada SMEXPO nanti akan dilangsungkan secara non tunai,” kata dia. 
 

Small Medium Enterrpise Expo (SMEXPO) adalah ajang pemeran produk buatan pengusaha UMK peserta Pertamina Academy. Pada 2021 ini SMEXPO akan digelar Oktober mendatang. SMEXPO juga untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) pada Oktober 2021 nanti di mana Provinsi Kalimantan Timur yang akan menjadi tuan rumah.

“Sebagai upaya kami mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia,” kata dia.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021