Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepala Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Balikpapan H Mubar Yahya mengatakan, sebanyak 500 unit angkutan Kota Balikpapan akan diubah menjadi taksi dengan argometer.

"Dari trayek tetap menjadi melayani sesuai tujuan atau non trayek, dengan biaya sesuai jarak tempuhnya," katanya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.

Jumlah 500 unit adalah seperempat dari total jumlah angkot di Balikpapan, yang seluruhnya mencapai 2.000 unit. Untuk setiap angkot yang diubah menjadi taksi argo, diperlukan investasi sekurangnya Rp160-180 juta.

"Kami mulai dengan 100 unit dulu. Perlu diketahui, mobilnya bukan berubah jadi taksi sedan, tapi cukup menggunakan mobil keluarga seperti jenis Xenia, Avanza, atau Ertiga," terang Haji Mubar.

Investasi lain digunakan untuk memasang perangkat argometernya.

Dengan demikian, menurut H Mubar, pasarnya akan berbeda dengan taksi sedan yang juga sudah lama beroperasi di Balikpapan.

Mubar menyebutkan, taksi sedan dengan sendirinya tetap dengan pasar kalangan atas sementara taksi angkot melayani kalangan menengah yang perlu kendaraan cepat.

Saat ini pihak Organda masih menuggu perwali sebagai payung hukum beroperasi taksi angkot tersebu.

"Kita tinggal menunggu perwali. Kami sendiri sudah membicarakannya dengan Pemkot, dengan Dinas Perhubungan, sejak Ramadan tahun lalu," jelas Mubar.

Berdasarkan kebiasaan di Balikpapan dimana setiap angkot diberi warna sesuai trayeknya, taksi angkot ini diberi warna sesuai pengelola atau pemiliknya, seperti kebiasaan taksi argo.

"Kami belum putuskan apa warnanya," kata Haji Mubar.

Di Balikpapan, untuk taksi sedan yang menggunakan argometer ada taksi berwarna putih dengan warna nomor pintu merah milik Taxi Mawar, ada taksi warna cokelat metalik milik Borneo Taxi, Global Taxi biru metalik, dan warna putih dengan garis biru untuk Kalung Mas. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013