Balikpapan kini bisa langsung mengekspor produk kelautan seperti kepiting. Sebelumnya, semua produk harus melewati Surabaya atau Jakarta.


“Sekarang sudah bisa langsung dari Balikpapan. Lewat kargo pesawat dari Bandara Sepinggan,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) I Barata Singgih Riwahono, Kamis. AP I adalah pengelola Bandara Sepinggan di Balikpapan.

“Artinya nilai devisanya akan langsung masuk ke Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi semringah.

Balikpapan pun bisa menjadi hub atau tempat pengumpulan ekspor produk-produk kelautan untuk ekspor ke luar negeri, seperti saat ini menjadi fasilitas yang ditawarkan Surabaya dan Jakarta.

“Selama ini kan kita kirim ke Surabaya atau Jakarta dulu ke pengepul di sana. Baru mereka ekspor,” kata Rudy Setiawan, pengusaha dan pemilik restoran dengan menu utama kepiting.

Selama ini juga, pengusaha dari Tarakan, Berau, mengirim produknya ke Surabaya atau Jakarta tersebut untuk memenuhi permintaan pelanggan mereka di China daratan, Taiwan, Hongkong, dan Jepang.  

Dengan diekspor langsung dari Balikpapan, dipastikan produk tersebut juga akan lebih segar karena menempuh waktu yang lebih singkat.  

Kotak-kota styrofoam berisi kepiting bakau dalam seremoni ekspor perdana di unit kargo Bandara Sepinggan, Balikpapan. (humas angkasapura)

Sehari sebelumnya, Wali Kota Rizal meresmikan ekspor perdana kepiting bakau melalui Bandara Sepinggan. Sebanyak 7 ton kepiting dimasukkan sebagai kargo ke perut pesawat Garuda Indonesia dari dua penerbangan berbeda tujuan Shanghai via Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Kepiting-kepiting tersebut dibungkus dengan kotak-kotak styrofoam dan kemudian disegel kuat. Sebelumnya kepiting-kepiting menjalani pemeriksaan oleh petugas dari Balai Karantina Kelas I Balikpapan.

Menurut Riwahono, sehari sebelumnya atau pada Rabu 17/3 juga sudah ada ekspor kepiting bakau tujuan Shanghai. Saat itu 4 ton kepiting dikirim ke kota di pesisir tenggara China tersebut.

“Kami berharap ke depannya tidak hanya produk-produk kelautan, tapi juga produk pertanian, peternakan, dan lain-lain,” kata GM Riwahono.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021