Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur sepanjang Maret 2015 mengalami deflasi atau penurunan harga minus 0,39 persen atau terjadi perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 121,85 pada Februari menjadi 121,38 pada Maret.
"Berdasarkan data itu, maka hingga Maret 2015 inflasi tahun kalender di Kaltim sebesar 0,70 persen, sedangkan inflasi `year on year` mencapai 7,08 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Rabu.
Menurut ia, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga, baik inflasi maupun deflasi pada tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK dari bulan ke bulan menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan oleh BPS Pusat hingga di tiap-tiap daerah.
Aden Gultom menjelaskan, deflasi yang terjadi pada Maret 2015 karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi minus 2,73 persen.
Kemudian kelompok sandang mengalami deflasi minus 1,33 persen sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflasi (kenaikan harga) 1,01 persen.
Selanjutnya, kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,23 persen, kelompok kesehatan dengan inflasi 0,52 persen, kelompok perumahan berinflasi 0,09 persen, serta kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,06 persen.
Menurutnya, andil komoditas terhadap deflasi di Kaltim pada Maret adalah kelompok bahan makanan dengan andil minus 0,55 persen, kelompok sandang memiliki andil minus 0,09 persen.
Sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi memiliki andil positif 0,17 persen, disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memiliki andil 0,04 persen.
Adapun kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok kesehatan, masing-masing memiliki andil 0,02 persen, dan kelompok pendidikan memiliki andil 0,03 persen.
Jika dirinci menurut kota, maka pada Maret 2015, Kota Samarinda mengalami deflasi minus 0,24 persen, Balikpapan berdeflasi minus 0,71 persen, dan Kota Tarakan berdeflasi minus 0,01 persen.
Sampai Maret 2015, inflasi tahun kalender Samarinda sebesar 0,18 persen, Balikpapan 1,69 Persen, dan Tarakan minus 0,16 persen. (*)
Kaltim Alami Deflasi 0,39 Persen
Rabu, 1 April 2015 16:42 WIB