Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Shimori Katori mengunjungi Kabupaten Berau karena tertarik akan indahnya Pulau Derawan dan pulau terluar lainnya di wilayah utara Kalimantan Timur itu.
Rombongan Dubes Jepang disambut Bupati Drs Makmur HAPK MM, Wabup, Ir Ahmad Rifai MM, Kapolres, Dandim 0902, Kejari, Kepala kantor Imigrasi, serta sejumlah pejabat Pemkab Berau, Selasa (10/7), di Bandara Kalimarau.
Kunjungan perdana Dubes Jepang ke Berau itu merupakan kerja sama Universitas Mulawarman (Unmul) dalam memperingati HUT ke-50 yang bermaksud mempromosikan wisata andalan Kaltim ke negara Jepang.
Shimori didampingi istrinya, Etsuko Katori, Atase Yusuke Hibinoyang yang berasal dari Departemen Kehutanan Jepang, dan Sekretaris Kedutaan sekaligus penerjemaah, Ayako Matsuda, serta 7 orang lainnya dalam rombongan.
Dalam keterangan persnya, Shimori menyebutkan ketertarikannya dengan Berau yang sudah sering didengarnya. "Terima kasih atas sambutan hangatnya, kedatangan kami untuk melihat keindahan wisata Berau, dan kami akan mengunjungi pulau-pulau di Berau," ungkap Shimori melalui staf alih bahasanya.
Selain itu, dirinya juga mengaku memiliki hobi travelling termasuk olahraga under water yang akan dilaksanakannya di perairan Berau. Pengalamannya itu nantinya akan dipromosikan di Jepang untuk memperkenalkan Berau di Negeri Sakura itu.
Sementara itu, penerjemaah lain yang juga dosen luar biasa bahasa Jepang Tomuro Saburo menyebutkan kunjungan Dubes sebelumnya ke Kota Bontang.
"Di Berau akan ke Derawan, Kakaban, Sangalaki, Semama dan Maratua. Nanti juga ada pelepasan tukik di pantai sebagai simbol pelestarian satwa yang dilindungi itu," ungkap Tomuro dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Dipilihnya Berau, menurutnya, tidak lepas dari kerja sama kedutaan dengan Universitas Mulawarman untuk mengenalkan Kaltim yang juga kaya akan wisata alam, bahari dan lainnya. Sementara itu, Humas Unmul, M Ikhwan SSos menyebutkan pihaknya akan mempromosikan wisata Berau itu kepada Dubes yang tentunya diharapkan dapat berlanjut hingga pengenalan lebih dalam kepada masyarakat Jepang. (*)