Penajam (ANTARA) - Areal tanam bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, perlu diperluas untuk mengembangkan komoditas bumbu dapur itu di daerah setempat.
"Komoditas bawang merah bisa dikembangkan di wilayah Penajam Paser Utara," ujar Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Syamsuddin Alie ketika ditemui, Jumat.
Kemauan masyarakat untuk menanam bawang merah menurut ia, cukup tinggi, namun terkendala ketersediaan lahan sebagai areal tanam komoditas tersebut.
"Perlu adanya penambahan areal tanam untuk mengembangkan komoditas bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Syamsuddin Alie.
Kawasan sentra produksi bawang merah di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara hanya memiliki luas sekitar 8 hektare.
Dengan luasan tersebut, produksi bawang merah lebih kurang 96 ton pertahun dan tidak bisa memenuhi kebutuhan permintaan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Dari hasil survei instansi terkait, kebutuhan bawang merah masyarakat mencapai 13.000 ton pertahun atau sekitar 83 gram perkapita perhari," jelas Syamsuddun Alie.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melalui instansi terkait katanya, harus mendorong kelompok-kelompok tani untuk mengembangkan bawang merah di wilayah lainnya.
Bank Indonesia (BI) lanjut Syamsuddin Alie, juga mendukung pengadaan benih atau bibit bawang merah untuk dikembangkan di wilayah Penajam Paser Utara.
"Jadi yang perlu didorong adalah ketersediaan lahan sebagai areal tanam bawang merah, bisa saja ke depan bawang merah menjadi komoditi unggulan," ucapnya.
Selain ketersediaan lahan sebagai areal tanam bawang merah tambah politikus Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut, sumber air untuk pengairan juga harus tersedia.
Areal Tanam Bawang Merah Di Penajam Perlu Diperluas
Jumat, 12 April 2019 18:27 WIB
Perlu adanya penambahan areal tanam untuk mengembangkan komoditas bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara,