Paser (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser Erwan Wahyudi mengatakan ada enam produsen benih hortikultura seperti bawang merah, jambu, salak dan jeruk yang tidak hanya diproduksi untuk kebutuhan dalam daerah tetapi juga ke luar daerah.
"Mereka sudah memproduksi untuk kebutuhan dalam daerah, tetapi juga memenuhi permintaan dari daerah lain," kata Erwan, di Tanah Grogot, Senin.
Ia mengatakan, ke enam produsen benih hortikultura itu yakni Ngatno adalah produsen benih jambu kristal dari Kelurahan Long Kali, Mukminan produsen benih salak nglumut dari Desa Padang Pengrapat, Adif produsen benih jambu merah delima dari Desa Mendik Karya. Selanjutnya Popon Supanji produsen benih jeruk Desa Rantau Panjang, Djemadi produsen benih bawang merah dari Desa Tampakan, dan Castro produsen benih bawang merah di Desa Sekuan Makmur.
"Dari enam produsen benih tersebut lima diantaranya telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai produsen benih dari Dinas Pangan Tanaman Pangan dan hortikultura Propinsi Kalimantan Timur," katanya..
Sedangkan untuk produsen atas nama Pak Arif dari Desa Mendik karya masih dalam tahap proses pengajuan.
Erwan mengemukakan, bisnis bibit jeruk dan jambu kristal yang berasal dari penangkar lokal Paser ini merupakan bisnis bibit hortikultura yang menguntungkan.
Untuk harga benih jeruk beragam harganya, misalnya jeruk Brazil dan Nagami yang dihargai Rp50 ribu per pohon. Sementara benih jeruk Borneo Prima dan Siam Madu dihargai Rp25 ribu per pohon.
Menurut Erwan, usaha pengembangan benih tanaman hortikultura hasilnya cukup menjanjikan.
Salah satu produsen benih jambu kristal, Ngatno, ia menjual untuk benih jambu kristal fresh cangkok yang ia kembangkan dihargai Rp15 ribu, benih yang menggunakan polibag Rp50 ribu dan benih dalam pot Rp100 ribu.
"Pada tahun 2022 lalu pengembangan Jambu Kristal milik Ngatno melampaui target, yakni mencapai 10.500 benih dari 10 ribu yang ditargetkan," ujar Erwan.