Jakarta (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
Nurbaya menyerahkan 10 penghargaan Kalpataru kepada perintis, pengabdi,
penyelamat dan pembina lingkungan pada puncak peringatan Hari Lingkungan
Hidup 2017 di Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu.
Anuar dari
Sumatera Selatan dan Agus Bei dari Kalimantan Timur menerima Kalpataru
kategori Perintis Lingkungan; sementara Mahariah dari DKI Jakarta dan
Heri Supriyatna dari Jawa Barat menerima penghargaan Kalpataru kategori
Pengabdi Lingkungan.
Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Kelompok
Pelestarian Penyu Kurnia Asih Desa Peracak dari Bali, Kelompok Nelayan
Samudera Bakti dari Jawa Timur, Kelompok Masyarakat Pengawas Danau
Lindung dari Kalimantan Barat dan Kelompok Pecinta Alam Isyo Hill's
Repang Muaif dari Papua.
Sedang Saptono Tanjung dari Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Lefrand Adam Singal dari Kalimantan Utara
menerima penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan.
Saat
berbincang dengan Presiden Joko Widodo setelah menerima Kalpataru,
Anuar menuturkan bahwa dia telah menanam jutaan mangrove dengan luas
area tanam hingga ratusan ribu hektare di pesisir Sumatera Utara.
Tidak hanya menanam, Anuar juga menjual bibit mangrove yang dia kembangkan hingga ke berbagai wilayah di Pulau Sumatera.
"2013, saya jual ke Aceh sebanyak 5.480 juta bibit mangrove. Saya
jual juga ke Mandailing Natal, Nias, Sumatera Barat dan Bangka
Belitung," katanya.
Sementara Alex dari Kelompok Pecinta Alam Isyo Hill's Repang Muaif
dari Papua menceritakan bagaimana kelompoknya merawat hutan 19 hektare
yang menjadi habitat Cenderawasih.
"Kami awasi Cenderawasih supaya yang lain bisa lihat langsung di
hutan. Banyak yang tidak tahu jenis-jenis Cenderawasih, kita awasi
supaya tidak hilang," ujar dia.
Tidak hanya menjaga hutan dan mengatasi Cenderawasih, menurut Alex,
kelompoknya juga mengajak para ibu di sekitar hutan tersebut membuat
noken serta membuka sekolah alam yang mengajarkan bahasa daerah dan
bahasa Inggris.
Selain sepuluh Kalpataru, ada 16 penghargaan
Adipura, enam Adipura Kencana, 24 Adiwiyata, dan sembilan Niwarsita
Tantra kepada perorangan, kelompok, kepala daerah dan sekolah yang ikut
berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Pada puncak
peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017, Presiden menegaskan bahwa sejak
awal masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan alam dan bahwa alam
merupakan bagian dari identitas manusia Indonesia.
"Kita satu kesatuan dengan alam," kata Presiden. (*)
10 Pejuang Lingkungan Terima Kalpataru, Salah Satunya dari Kaltim
Rabu, 2 Agustus 2017 16:45 WIB