Jayapura (ANTARA News) - Empat jenazah korban pesawat Trigana, saat ini
dievakuassi melalui darat dengan cara dipikul secara bergantian oleh
masyarakat yang ikut dalam tim pencarian dari Oksob ke Oksibil.
Perjalanan ini memerlukan waktu tempuh sekitar sekitar lima jam perjalanan.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan 24 ambulans untuk
mengevakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kabupaten
Pegunungan Bintang.
"Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling
di Bandara Sentani, untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana,"
kata Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai, di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan 24 mobil ambulans itu dikoordinir langsung oleh tim pusat krisis (crisis center) Dinas Kesehatan Papua.
Dinas Kesehatan Papua menyediakan ambulans itu dari berbagai rumah
sakit yang ada di Jayapura, "di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Abepura tiga mobil ambulans, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima mobil ambulans dan
dari rumah sakit swasta di Jayapura," ujarnya.
Selain itu, RS Bhayakara Jayapura dan Basarnas juga menyiapkan mobil
ambulan sehingga jumlah totalnya sebanyak 24 mobil ambulans.
"Saya punya staf dalam tim crisis center yang telah siap 24
jam di Bandara Sentani untuk evakuasi korban, dan mereka rutin
memberikan informasi terkini menyangkut kondisi korban ke saya selaku
kepala Dinas Kesehatan Papua," ujarnya.
Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abepura ini menambahkan,
peralatan kesehatan penunjang lainnya untuk evakuasi korban seperti
hanskul dan lainnya juga sudah siap dan aman. (*)
Empat Jenazah Korban Trigana Dipikul Selama Lima Jam
Rabu, 19 Agustus 2015 11:31 WIB