Balikpapan (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan memastikan seluruh jamaah haji asal Balikpapan yang berjumlah 532 orang telah tiba dengan selamat di Tanah Suci dan dalam kondisi sehat tanpa kendala berarti.
“Alhamdulillah seluruh jamaah kita sudah berangkat semua. Tidak ada kendala yang berarti, dan hingga kini mereka dalam keadaan sehat. Ini berkah dan buah dari persiapan yang matang,” kata Kepala Kantor Kemenag Balikpapan, Masrivani, di Balikpapan, Senin (2/6)
Masrivani mengemukakan, jamaah asal Balikpapan tergabung dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 1, kloter 6, dan kloter 15.
Kloter terakhir diberangkatkan dari Embarkasi Haji Balikpapan pada 29 Mei 2025 dan langsung menuju Jeddah, Arab Saudi.
Saat ini seluruh jamaah tengah menjalani masa persiapan menjelang puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 13 Juni 2025 atau 9 Zulhijjah 1446 H.
“Sesuai hasil hisab rukyat dari Kementerian Agama dan juga ditetapkan Arab Saudi, Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijjah jatuh pada hari Jumat. Itu artinya wukuf berlangsung hari Kamis. Meski banyak berharap wukuf jatuh pada Jumat agar disebut haji akbar, namun semua wukuf tetap sah dan insya Allah membawa keberkahan,” ujarnya.
Masrivani juga menambahkan bahwa seluruh visa jamaah telah diterbitkan dan tidak ada kursi kosong karena setiap jamaah yang batal berangkat langsung digantikan oleh jamaah cadangan.
“Ada beberapa jamaah yang tidak jadi berangkat karena alasan kesehatan atau administratif. Namun langsung digantikan oleh anggota keluarganya. Bahkan jamaah termuda kita tahun ini adalah pengganti orang tuanya,” katanya.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini, berdasarkan laporan yang diterima Kemenag Balikpapan, belum ada kasus jamaah haji Balikpapan yang wafat. Hanya satu kasus jatuh ringan yang sempat terjadi pada jamaah kloter pertama saat tiba di Madinah.
“Satu orang sempat terjatuh di pelataran Masjid Nabawi saat baru tiba, tapi sekarang sudah pulih dan beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Masrivani juga menekankan bahwa jamaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas yang tergabung dalam rombongan Balikpapan mendapatkan perhatian dan layanan sesuai standar haji ramah lansia yang dicanangkan pemerintah.
“Beberapa jamaah kita ada yang lansia, bahkan dengan kondisi obesitas, namun semuanya tetap mendapatkan layanan prioritas dari petugas PPIH Arab Saudi,” tutur dia.
Kemenag Balikpapan katanya akan terus memantau perkembangan jamaah menjelang dan selama puncak haji berlangsung. Dia berharap seluruh jamaah diberikan kelancaran dalam menjalani ibadah dan dapat kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
“Kita berdoa agar tidak ada kendala saat proses wukuf di Arafah nanti dan seluruh jamaah kita bisa menunaikan ibadah dengan sempurna. Mohon doanya dari masyarakat Balikpapan,” ujar Masrivani.