Sangatta (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengungkap penyebab meninggalnya seorang jemaah haji asal Kutim, Dendy Wahyu Prihadi (60) di Tanah Suci pada Jumat (24/5).
"Sebelumnya almarhum mempunyai riwayat komplikasi penyakit sejak dari tanah air," ucap Kepala Kanwil Kemenang Kutim Ahmad Barkati, di Sangatta, Senin.
Ia menjelaskan almarhum merupakan jamaah asal Kecamatan Sangatta Utara yang tergabung dalam kloter 4, rombongan 7. Almarhum merupakan salah satu jamaah dengan resiko tinggi.
Barkati menyampaikan sebelum wafat, almarhum yang berusia 60 tahun sempat dilarikan ke RS Abeer Saudi National Hospital dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Saat di hotel almarhum mengalami sesak nafas dan di bawa ke rumah sakit, saat dilakukan pemeriksaan almarhum dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.
Barkati menambahkan, tentunya ke depan akan ada santunan asuransi bagi keluarga almarhum. Namun, mekanismenya akan diurus oleh petugas Embarkasi Haji Balikpapan.
Kepala Kemenag Kutim menyampaikan duka mendalam atas wafatnya salah satu jemaah asal Kutim.
“Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan Allah Subhanahu Wa Taala kesabaran, keikhlasan, dan ketabahan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jemaah asal Kutim secara umum berada dalam kondisi sehat dan telah diberangkatkan dari Madinah ke Mekah, Kamis (22/5).
Saat ini, para jamaah haji asal Kutim sudah mendapatkan kartu masuk Masjidil Haram dan bisa melaksanakan tawaf wajib.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan petugas haji di Tanah Suci guna memantau kondisi para jemaah, terutama mereka yang berisiko tinggi atau memiliki keluhan kesehatan.
“Selalu kami mengimbau jemaah agar bisa menjaga kesehatan dan mengikuti arahan-arahan dari petugas yang ada di sana,” katanya.