Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Polres Balikpapan,, masih menunggu hasil penelitian Laboratorium Forensik Polri untuk mengetahui penyebab pasti kematian Franky Sondakh (42 tahun).
Polres Balikpapan sudah mengirimkan sejumlah contoh bagian organ tubuh bagian dalam ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri di Surabaya.
"Kami kirimkan bagian dari ginjal, cairan lambung dan usus, serta jantung," kata Kapolres Balikpapan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Azis Nizar, Senin.
Kapolres berharap secepatnya segera didapatkan keterangan dari pemeriksaan dan penelitian atas organ-organ tubuh tersebut. Hasil pemeriksaan Labfor itu diyakini bisa menjelaskan sebab-sebab kematian Franky, yang diketahui adalah saksi kunci kasus dugaan penyimpangan dana pembangunan Youth Center Manado.
"Apakah kematiannya itu wajar, atau ada hubungan dengan statusnya sebagai saksi, itu kami belum tahu. Kami tunggu hasil dari Labfor," sambung Kapolres.
Jenazah Franky juga sudah diterbangkan ke Jakarta kembali kepada keluarga karena memang yang bersangkutan beralamat di Jakarta.
Sebelum itu, tutur Kapolres Nizar, dalam kasus kematian Franky ini, pihak Polres Balikpapan harus memberi penjelasan sedikit panjang lebar kepada keluarga agar diizinkan melakukan autopsi kepada jenazah.
"Karena keluarga yakin bahwa kematian Franky karena kondisi yang bersangkutan sendiri, yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung," jelasnya.
Meski begitu, keluarga akhirnya mengizinkan, dan jenazah Franky diautopsi. Dokter di RSUD Kanujoso Djatiwibowo mengambil contoh jaringan dari ginjal, lambung, usus, cairan di lambung dan usus, dan contoh jaringan dari jantung.
Franky juga diketahui adalah kakak kandung politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh. Angelina sendiri sedang menjalani hukuman 12 tahun penjara karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Angelina juga dihukum membayar denda Rp500 juta karena perbuatannya merugikan keuangan negara.
Franky ditemukan tewas di kamar Hotel Gran Senyiur, Jalan ARS Muhammad, Balikpapan pada Sabtu (1/11) pagi. Ia `check in` atau mendaftar ke hotel bersama 3 orang temannya, seorang perempuan berinisial SM dan 2 laki-laki.
Franky sekamar dengan SM dan di kamar terpisah dua teman lelaki tersebut.
Pada Jumat (31/10) malam, diketahui Franky dan teman-temannya menghabiskan 2 botol anggur di lounge hotel. Kemudian, setelah kematiannya, di kamar hotel polisi menemukan obat penurun darah tinggi, obat kuat, dan tisu bekas pakai.
"Semua yang kita temukan itu juga kami kirim ke Labfor untuk turut diteliti," demikian AKBP Nizar. (*)
Polisi Tunggu Hasil Labfor Tewasnya Franky Sondakh
Senin, 3 November 2014 16:47 WIB