Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengatakan jumlah wisatawan di Kota Balikpapan meningkat sekitar 42 persen, dampak dari perpindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN ) di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur.
"Kota Balikpapan sebagai beranda IKN, mendapatkan dampaknya yakni mengalami lonjakan wisatawan di tahun 2024 jika dibanding tahun 2023 di bulan yang sama, atau pada semester pertama," katanya di Balikpapan, Kamis (20/6).
Ratih menyebutkan, Kota Balikpapan menargetkan kunjungan wisatawan baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) sebesar 2,5 juta wisatawan. Jumlah itu sudah terpenuhi pada semester pertama.
Melihat potensi itu, maka DPOP Balikpapan memaksimalkan pelung dengan menambah amenitas atau cara menyenangkan wisatawan agar mereka betah dan kembali lagi ke destinasi wisata di Kota Balikpapan.
"Kami mencoba menambahkan atraksi seperti di tempat wisata Pantai Segara Sari Manggar," jelasnya.
Atraksi yang diluncurkan dengan nama Pesona Balikpapan digelar setiap bulan dengan menampilkan atau mengangkat budaya lokal Balikpapan.
Menurutnya, bila hal itu berjalan baik, maka akan kami terapkan juga di destinasi wisata lainnya di Balikpapan.
Ratih mengungkapkan bahwa pihaknya juga giat melakukan promosi wisata. Pihaknya juga terus mencoba mengembangkan aksessibilitas yaitu kemudahan orang dalam mengakses dan menggunakan suatu ruang, layanan, atau produk.
"Kemudian kami juga terus meningkatkan akomodasi atau sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya," ucapnya.
Dikemukakannya bahwa Aksessibilitas, akomodasi, dan amenitas merupakan komponen-komponen yang perlu di perhatikan dalam pengembangan dan konsep yang biasa disebut 3A.
Lanjut Ratih, di Kota Balikpapan juga turut hadir untuk memamerkan sebanyak 10 destinasi wisata pada 17 Agustus mendatang di IKN, baik itu wisata bahari, edukasi maupun alam.
"Untuk wisata bahari kami ada Pantai Segara Sari Manggar, Pantai Lamaru, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Teritib, dan Mahligai Phinisi," sebutnya.
Kemudian untuk wisata alam di Kota Balikpapan menyiapkan konservasi wisata bakau, Kebun Raya Balikpapan, kemudian Pasar Primbodani yang merupakan pasar dengan konsep forest city (kota hijau).
"Sedangkan untuk wisata edukasi kami siapkan Kebun Kangkung Kang Bejo, serta wisata konservasi hewan endemik di Kota Balikpapan yaitu beruang madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH)," ujar Ratih.