Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Organisasi sosial PersaudaraanMuslimah (Salimah) Kota Samarinda meminta para orang tua memberikan contoh atauketeladanan dalam mendidik anak karena kemampuan otak anak usia 0-9 tahunmemiliki kecerdasan hingga 90 persen untuk mencontoh perilaku orang tua.
"Apabila anak-anak dengan usia itu disuruh mengerjakansesuatu, pasti dia tidak akan bisa karena daya pikirnya memang belum mampu,tetapi jika anak melihat contoh, kemungkinan besar dia akan mengikutinya,"kata Ketua Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Samarinda Hj Yuni Kusasih diSamarinda, Senin.Pernyataan itu diungkapkan Yuni saat pembukaan Taman BacaMasyarakat Nur Aulia di Jl P Suryanata, Samarinda. Dalam acara itu, sejumlahibu rumah tangga di kawasan setempat mendapat bimbingan tentang bagaimana caramendidik anak yang tepat.
Apabila anakdisuruh belajar, katanya, tentu akan menolak karena perintah orang tua bukanmerupakan daya dorong untuk menjadikan anak senang, sehingga perintah itu akandiabaikan.
"Seandainya anak dipaksa belajar, dia mungkin akan mau membaca,tetapi bisa dipastikan bahwa apa yang dibaca maupun apa yang dipelajari tidakakan masuk ke memori otaknya karena dalam kegiatannya ada unsur ketakutan danketerpaksaan sehingga tidak ada konsentrasi dari diri anak," ujarnya.
Diamengatakan, berbeda jika orang tua memberikan contoh dengan membaca buku, tentuanak akan mengikutinya, sehingga orang tua tinggal mengarahkan buku apa yangharus dibaca oleh anak, baik buku pelajaran sekolah, komik pendidikan, danlainnya.
Pendidikanshalat juga harus ditanamkan sejak usia dini, caranya adalah orang tuanya harusshalat agar anak mengikutinya, kalau orang tua tidak shalat tetapi menyuruhanak shalat, tentu anak akan menolak karena tidak ada keteladanan dari orangtua.
"Hal yangsering terjadi di masyarakat, sesuatu yang tidak wajar tapi dianggap sudahbenar, misalnya orang tua asyik nonton sinetron di televisi, tapi sambilteriak-teriak menyuruh anak belajar, tentu saja anak tidak mau belajar, anakpasti akan menolak membaca buku karena akan ikut orang tuanya nonontelevisi," ujarnya.
Oleh karenaitu lanjut dia, keberadaan Taman Baca Masyarakat tersebut diharapkan menjadimomentum bagi orang tua untuk rajin membaca buku, apalagi buku-buku yang adadalam taman baca itu bukan hanya buku untuk anak-anak, tetapi banyak juga bukuuntuk orang tua sebagai bekal cara mendidik anak.
Sementara itu,pengasuh Taman Baca Masyarakat Nur Aulia Samarinda, Titik Juliana mengatakanbahwa ide mendirikan taman baca itu diawali ketika banyak anak di lingkunganyasusah ketika diajak belajar.
Dia melihatbahwa kemalasan anak dalam membaca buku lantaran orang tua mereka yang jugatidak pernah membaca buku, sehingga dengan adanya taman baca itu, maka orangtua diajak untuk rajin membaca sehingga anak-anak akan tertular virus gemarmembaca.(*)