Instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP) Lawe-Lawe Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini belum dapat dioperasikan secara maksimal karena terkendala jaringan pipa untuk distribusi air bersih.

Direktur Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid saat ditemui di Penajam, Kamis mengungkapkan, WTP di Kelurahan Lawe-Lawe belum bisa dimanfaatkan secara optimal.

"Kendalanya jaringan pipa distribusi air bersih yang digunakan saat ini kebanyakan jaringan pipa lama yang sudah termakan usia dan beberapa mengalami kebocoran," jelasnya.

"Untuk bisa maksimalkan mesin instalasi pengolahan air bersih dibutuhkan jaringan pipa distribusi air bersih yang baru," tambah Abdul Rasyid.

Kapasitas produksi mesin instalasi pengolahan air bersih atau WTP Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam tersebut mencapai 200 liter per detik.

Namun kapasitas WTP menurut Abdul Rasyd, baru digunakan antara 110 sampai 120 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Sementara yang belum terpakai lanjut ia, mencapai 180 liter per detik atau setara dengan 18.000 sambungan rumah.

Perumda Air Minum Danum Taka tegas Abdul Rasyid lagi, membutuhkan jaringan pipa atau pipanisasi untuk distribusi air bersih yang baru.

"Kami belum bisa tingkatkan produksi air bersih karena jaringan kemampuan jaringan pipa distribusi air yang ada masih sangat terbatas," ucapnya.

Kapasitas mesin instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe kata Abdul Rasyid lagi, masih bisa untuk 18.000 sambungan rumah di wilayah Kecamatan Penajam.

Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara juga memiliki mesin pengolahan air bersih atau WTP berkapasitas 50 dan 75 liter per detik.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020