Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melatih penggunaan berbagai aplikasi, diantaranya aplikasi administrasi kependudukan (adminduk) pada 30 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, untuk mempermudah pelayanan warga desa.
"Aplikasi layanan kependudukan ini masuk dalam laman masing-masing desa," ujar Kasubdit Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah Daerah Ditjen Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemkominfo Hasyim Gautama dari Jakarta, Selasa.
Dalam pelatihan secara virtual ini, ia juga membagikan alamat laman untuk 30 desa di PPU plus kata sandinya, sehingga bagi desa-desa yang belum memiliki laman, langsung bisa memanfaatkan laman yang baru dibuatkan tersebut.
Sementara desa yang telah memiliki laman, maka laman yang baru ini diharapkan sebagai ajang pengenalan sehingga ke depan akan terbiasa menggunakannya, karena pihaknya ingin adanya penyeragaman laman desa berbasis dot id.
Sebanyak 30 laman desa baru yang langsung bisa digunakan ini antara lain girimukti-penajam.desa.id, giripurwa.desa.id, sidorejo-penajam.desa.id, bukitsubur.desa.id, apiapi-waru.desa.id, sesulu-waru.desa.id, bangunmulya.desa.id, labangka.desa.id, labangkabarat.desa.id, dan rintik.desa.id.
Hal itu disampaikan Hasyim saat menjadi narasumber dalam pelatihan Sistem Informasi Desa (SID) dengan topik Bimibingan Teknis Aplikasi SiDEKA-NG-PPU secara virtual, yang diikuti oleh tim dari kabupaten dan operator dari 30 desa se-PPU.
Selain menyerahkan alamat laman dan kata sandi serta membimbing cara masuknya, materi yang tidak kalah penting dalam pelatihan jarak jauh ini adalah sistem pengimputan administrasi kependudukan skala desa.
Untuk sementara, lanjutnya, karena masih dalam tahap belajar, maka untuk pengimputan adminduk, baru untuk skala desa, sedangkan ke depan jika semuanya sudah siap, maka aplikasi adminduk ini akan terhubung dengan kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Terkait dengan adanya laman gratis untuk desa yang diberikan oleh Kemenkominfo, ia mengatakan bahwa laman serta fasilitas apapun yang memanfaatan teknologi informasi, itu hanya merupakan alat untuk mempermudah, bukan merupakan tujuan.
"Untuk itu, tetap dibutuhkan kreativitas dan inovasi teman-teman di daerah maupun di desa dalam menggali potensi lokal, sehingga setiap potensi nantinya bisa dikemas dalam laman untuk mempermudah pelayanan sekaligus untuk mempromosikan semua yang ada di desa," kata Hasyim.
Sementara Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten PPU Usep Supriatna, saat pembukaan acara itu mengatakan bahwa saat ini desa-desa di PPU sudah mengarah pada desa digital
"Jika dedi (desa digital) ini sudah berjalan, maka langkah ke depan pun sudah kami programkan untuk pengembangannya, seperti menuju dewa (desa wisata agro), dewi (desa wisata industri) dan lainnya yang semuanya berbasis desa cerdas," ucap Usep.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020