Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Daerah perbatasan Indonesia-Malaysia kembali menjadi tujuan perjalanan Ekspedisi Indonesia 4X4, kata Greeffion Kamil, Ketua Ekspedisi Land Rover Club Indonesia (LRCI).

Tahun ini, ekspedisi dengan mobil-mobil gardan ganda yang mampu menempuh hampir segala medan itu akan menyusuri perbatasan Kalimantan Timur dengan negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia, katanya saat dihubungi dari Balikpapan, Kamis.

"Bila semua persiapan bisa terlaksana dan tak ada aral, tahun ini perjalanan dimulai 8 Oktober hingga 24 Oktober nanti," kata Greeffion Kamil.

Ekspedisi Indonesia dimulai tahun 2007 dengan menjelajah hutan-hutan di Sumatera Bagian Selatan. Tahun 2008 ekspedisi masih di kawasan yang sama namun rute berbeda. Tahun 2010 ekspedisi mengikuti jejak perjuangan Tjoet Nja` Dhien hingga ujung utara Pulau Sumatera.

Tahun 2011 Ekspedisi Indonesia 4X4 menyeberang ke Kalimantan dan menjelajah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat sepanjang Maret.

"Tahun ini Ekspedisi Indonesia Border to Border Part II," sambung Fionk, panggilan akrab Greeffion Kamil.

Menurut dia, pada tanggal 8 Oktober tersebut perjalanan akan dimulai dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Rutenya terus ke utara dan masih di jalan trans Kalimantan, melewati kota-kota utama Kaltim sampai mencapai Tanjung Redeb, Berau, hingga Malinau pada 10 Oktober.

"Dari Malinau. kami akan terus ke perbatasan, ke desa-desa terpencil dekat Sabah dan Sarawak, Malaysia, dan baru kembali ke Malinau tanggal 17 Oktober," lanjut Fionk.

Setelah itu, tim akan beristirahat sejenak di Tanjung Redeb, Berau, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan sejauh hampir 1.000 km lagi ke selatan dan dijadwalkan tiba di Balikpapan pada tanggal 24 Oktober.

Selama di perbatasan, tersebut dalam rute yang dibuat panitia, tim akan menuju Tatagas, Long Bawan, Long Sia, Bonganlongit, Long Ibau dan Sebalanung.

Long Bawan adalah tempat yang terkenal karena sering dikunjungi pejabat negara yang meninjau perbatasan, antara lain karena terdapat Bandara Yuvai Semaring yang sekarang sudah bisa didarati pesawat Hercules setelah landasannya diperpanjang oleh TNI.

Long Bawan adalah ibukota Kecamatan Krayan di dataran tinggi Apo Kayan.

Dari Long Bawan jarak ke perbatasan Sabah hanya tinggal beberapa kilometer.

Namun demikian, hingga hari ini dianggap tidak ada jalan darat yang menghubungkan Longbawan dengan kota-kota lain di Kalimantan Timur. Dari Indonesia, Longbawan selama ini dicapai hanya dari udara, termasuk pengiriman pasokan sembako dan BBM-nya.

"Jadi bisa dibayangkan menariknya ekspedisi ini," katanya.

Sementara ini sudah sepuluh tim yang menyatakan diri mengikuti ekspedisi ini. Sebagian besar mereka adalah anggota tim yang juga turut menjelajah Sumatera dan Kalimantan Barat.

Fionk juga menambahkan, perjalanan ini juga tidak sekedar perjalanan.

Di beberapa tempat Tim Ekspedisi akan menggelar sejumlah bakti sosial, mulai dari pengobatan gratis bagi warga, bagi-bagi buku, dan sejumlah peralatan olahraga bagi siswa-siswa sekolah di perbatasan.

"Karena itu kami juga mengajak semua pihak yang peduli untuk turut berpartisipasi. Bisa menyumbang obat-obatan, buku-buku, atau peralatan olahraga, bisa juga yang praktis dalam bentuk uang untuk dibelikan barang-barang tersebut,", tambahnya.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012