Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantana Timur menyalurkan bantuan sebanyak 2.000 bibit kelapa kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (Potkan) di Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk pengembangan sentra perkebunan kelapa seluas 20 hektare.
"Selain 2.000 batang bibit kelapa, bantuan lain yang kami salurkan adalah 2.000 kilogram (kg) pupuk NPK dan 100 liter herbisida. Semoga bantuan ini dapat membuat petani lebih bergairah dalam mengembangkan perkebunan mereka," ujar Kabid Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim Siti Wahyuni di Samarinda, Jumat.
Bantuan tersebut dapat disalurkan karena pihaknya mendapat dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2020, melalui kegiatan perluasan perkebunan kelapa seluas 20 hektare yang telah direncanakan tahun sebelumnya.
Untuk sementara, lanjut Siti, bantuan disalurkan kepada 10 petani yang tergabung dalam Poktan Sumber Ilahi di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, dengan masing-masing memperoleh 100 batang bibit kelapa, 100 kg pupuk NPK, dan 5 liter herbisida.
Sedangkan dalam upaya penguatan kelembagaan bagi petani pekebun yang mendapatkan bantuan tersebut, pihaknya menggelar Dinamika Kelompok, kegiatan semacam pelatihan untuk menyamakan persepsi tentang pola penanganan perkebunan kelapa.
Dinamika Kelompok ini melibatkan 10 petani kelapa penerima bantuan. Sementara kegiatannya berlangsung selama tiga hari, terhitung dari Rabu tanggal 12 hingga Jumat tanggal 14 Agustus ini.
Menurutnya, dinamika kelompok merupakan salah satu upaya sebagai langkah penguatan kelembagaan, dengan harapan pengetahuan mereka meningkat dalam penanganan berbagai persoalan terkait perkebunan kelapa.
Selama ini, lanjut dia lagi, banyak petani yang meski sudah tergabung dalam Poktan, namun mereka hanya berdasarkan kegiatan swadaya jika ingin belajar meningkatkan kapasitas, sehingga melalui pembinaan yang dilakukan ini, maka poktan bisa lebih paham dalam pengembangan kelapa.
"Adanya kegiatan dinamika kelompok ini tentu diharapkan kelompok tani semakin kuat, berkembang, maju, dan ke depan mandiri, yakni melalui pemahaman dan penghayatan dalam pengelolaan kelompok tani dengan sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemitraan," ucap Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020