Plt. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Kadispora Kaltim), H Muhammad Syirajudin melakukan penutupan kegiatan pelatihan Kewirausahaan pemula bagi pemuda disabilitas khususnya tuna netra dan tuna daksa yang digelar selama tiga hari, sejak 8 Juli 2020.
"Saya bangga melihat hasil batik cap yang dihasilkan oleh para peserta tuna daksa. Hanya dengan waktu tiga hari peserta mampu menghasilkan karya yang sangat fantastis. Bahkan jika disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar."katanya.
Ia yakin dan percaya pada saatnya nanti, dengan kerja keras dan keseriusan teman-teman untuk menyongsong masa depan melalui pelatihan kewirausahaan dan arya-karya para pemuda disabilitas akan dilirik pihak luar baik swasta ataupun sektor pemerintah.
Oleh karenanya Syirajudin berharap melalui Dispora, dapat menjembatani dengan menawarkan produk batik cap mereka seperti pembuatan tas atau kaos untuk peserta pelatihan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Pemerintah Provinsi Kaltim ataupun Kabupaten/Kota.
Syirajudin mengharapkan pemerintah tidak hanya sekedar mendampingi pada saat pelatihan tapi juga harus hadir dengan diimplementasikan memberikan mereka pekerjaan atau menjadi mata pencaharian kedepan.
"Melalui tangan-tangan terampil mereka mampu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai jual yang berdaya saing di pasaran . Saya berharap kepada taman-teman Dispora, agar pelatihan seperti ini kedepan tetap dilaksanakan, karena masih banyak pemuda disabilitas di luar sana yang perlu dirangkul agar dapat lebih percaya diri dan setara dengan pemuda non disabilitas,"tuturnya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada para pelatih yang cukup sabar dan telaten memberikan materi-materi pelatihan dan meningkatkan kemampuan peserta, serta panitia yang juga terus mendampingi selama pelatihan, semoga menjadi nilai ibadah.
Sementara Yulia selaku ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim berharap pelatihan tersebut dapat ditambah untuk menambah kemampuan dan wawasan mereka dalam bidang pelatihan yang diikuti.
"Walaupun waktu pelatihan cukup singkat, namun ilmu yang diterima sangat banyak. Saya dan teman-teman tentu masih merasakan kurang, oleh karenanya ke depan kami berharap dapat mengikuti pelatihan peningkatan kualitas baik batik cap, batik tulis serta olah vokal dan musik, sehingga dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa dan dapat diterima masyarakat,"harapnya.
Pada acara penutupan kegiatan pelatihan tersebut , D'Nettkre Band D'Nettkre yang personilnya merupakan para pemuda disabilitas tuna netra menampilkan kemampuannya dalam bermusik yang diperoleh dari pelatihan selama 3 hari .
Band D'Nettkre yang berarti dimensi netra tanpa batas berkeatif , melalui drummernya, Wahyu, mengaku siap bila ada pihak-pihak lain mengundang mereka untuk tampil, dan berjanji tidak akan mengecewakan.
Penampilan D'Nettkre pun menjadi penutup dari rangkaian dari kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi 25 pemuda disabilitas ini, yang terdiri dari 8 peserta dari pemuda disabiltas tuna netra yang mengikuti pelatihan alat musik dan vokal serta 7 pemuda disabilitas tuna daksa untuk pelatihan batik cap dan 10 pemuda disabilitas teman tuli mengikuti pelatihan batik tulis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Saya bangga melihat hasil batik cap yang dihasilkan oleh para peserta tuna daksa. Hanya dengan waktu tiga hari peserta mampu menghasilkan karya yang sangat fantastis. Bahkan jika disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar."katanya.
Ia yakin dan percaya pada saatnya nanti, dengan kerja keras dan keseriusan teman-teman untuk menyongsong masa depan melalui pelatihan kewirausahaan dan arya-karya para pemuda disabilitas akan dilirik pihak luar baik swasta ataupun sektor pemerintah.
Oleh karenanya Syirajudin berharap melalui Dispora, dapat menjembatani dengan menawarkan produk batik cap mereka seperti pembuatan tas atau kaos untuk peserta pelatihan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Pemerintah Provinsi Kaltim ataupun Kabupaten/Kota.
Syirajudin mengharapkan pemerintah tidak hanya sekedar mendampingi pada saat pelatihan tapi juga harus hadir dengan diimplementasikan memberikan mereka pekerjaan atau menjadi mata pencaharian kedepan.
"Melalui tangan-tangan terampil mereka mampu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai jual yang berdaya saing di pasaran . Saya berharap kepada taman-teman Dispora, agar pelatihan seperti ini kedepan tetap dilaksanakan, karena masih banyak pemuda disabilitas di luar sana yang perlu dirangkul agar dapat lebih percaya diri dan setara dengan pemuda non disabilitas,"tuturnya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada para pelatih yang cukup sabar dan telaten memberikan materi-materi pelatihan dan meningkatkan kemampuan peserta, serta panitia yang juga terus mendampingi selama pelatihan, semoga menjadi nilai ibadah.
Sementara Yulia selaku ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim berharap pelatihan tersebut dapat ditambah untuk menambah kemampuan dan wawasan mereka dalam bidang pelatihan yang diikuti.
"Walaupun waktu pelatihan cukup singkat, namun ilmu yang diterima sangat banyak. Saya dan teman-teman tentu masih merasakan kurang, oleh karenanya ke depan kami berharap dapat mengikuti pelatihan peningkatan kualitas baik batik cap, batik tulis serta olah vokal dan musik, sehingga dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa dan dapat diterima masyarakat,"harapnya.
Pada acara penutupan kegiatan pelatihan tersebut , D'Nettkre Band D'Nettkre yang personilnya merupakan para pemuda disabilitas tuna netra menampilkan kemampuannya dalam bermusik yang diperoleh dari pelatihan selama 3 hari .
Band D'Nettkre yang berarti dimensi netra tanpa batas berkeatif , melalui drummernya, Wahyu, mengaku siap bila ada pihak-pihak lain mengundang mereka untuk tampil, dan berjanji tidak akan mengecewakan.
Penampilan D'Nettkre pun menjadi penutup dari rangkaian dari kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi 25 pemuda disabilitas ini, yang terdiri dari 8 peserta dari pemuda disabiltas tuna netra yang mengikuti pelatihan alat musik dan vokal serta 7 pemuda disabilitas tuna daksa untuk pelatihan batik cap dan 10 pemuda disabilitas teman tuli mengikuti pelatihan batik tulis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020