Ide BUMDes Sangatta Utara mendirikan bidang usaha baru berupa BUMDesmart akhirnya terealisasi, BUMDesmart Sangatta Utara sudah berdiri dan melaksanakan aktivitas jual beli kepada masyarakat sekitar maupun pengguna jalan yang melintas.
“Awal tahun lalu kami diskusi dengan Direktur BUMDes Sangatta Utara tentang ide membuat BUMDesmart yang terletak dijalur utama Samarinda – Sangatta -- Berau, hari ini kami hadir menyaksikan BUMDesmart itu sudah berdiri dan ada aktivitas jual beli. Dari ide menjadi nyata,” ujar Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, SDA, dan Teknologi Tepat Guna (TTG) DPMPD Kaltim melalui Kepala Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Muriyanto saat menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi perkembangan BUMDes di Kutai Timur, Rabu (23/10).
Dia mengaku berkesan dengan kegiatan usaha yang dikembangkan BUMDes Sangatta Utara. Pengelola BUMDes melaksanakan banyak kegiatan usaha seolah tidak kehabisan ide untuk terus mengembangkan unit usahanya, diantaranya pengembangan BUMDesmart dimaksud yang modal usahanya sudah dianggarkan dalam APBDes Desa Sangatta Utara Tahun Anggaran 2019.
Dia berharap BUMDes Sangatta Utara terus mengelola BUMDes dengan baik sebagaimana wadah penggerak usaha ekonomi masyarakat.
BUMDes Sangatta Utara sendiri berdiri sejak 2013 dibawah pengelolaan Direktur Ahmad Rifandi. Selama enam tahun berdiri pemerintah desa sudah menggelontorkan modal tidak kurang dari Rp500 juta ditambah hibah bangunan dan alat dari Pemkab Kutai Timur sebesar Rp530 juta.
Bidang usaha yang dikelola mulai dari taman bersemi, pengelolaan air bersih, karaoke, listrik, dan kedai BUMDes. Khusus usaha pengelolaan listrik diterapkan dengan sietem sewa kepada para pedagang yang berjualan di taman bersemi.
Dari beberapa usaha yang digeluti pengelolaan taman bersemi lah yang paling primadona. BUMDes menyewakan tempat berjualan kepada masyarakat desa dengan jumlah lapak dagang sekitar 120 kios, sehingga sangat memberikan pemasukan dalam pendapatan BUMDes.
Selain itu, BUMDes Sangatta Utara juga mendapat hibah dari PT Kaltim Prima Coal berupa alat pembuat ice cream yang mampu memproduksi ice cream sebanyak 50 cup dalam sekali pembuatan. Bahan baku ice cream diperoleh dari peternakan sapi terpadu binaan PT Kaltim Prima Coal.
Pemasaran ice cream sementara masih dijajakan di taman bersemi dan pada saat ada pesanan acara pernikahan.
Sedangkan terkait keuntungan, BUMDes tersebut selama tiga tahun mengelola beberapa unit usaha dimaksud sudah mampu memberikan kontribusi Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp86 juta.
“Semoga dengan berdirinya BUMDesmart dapat meningkatkan lagi kontribusi PAD dari yang sudah ada sekarang,” harapnya.
Sedangkan monitoring dan evaluasi perkembangan BUMDes di Kutai Timur menyasar 6 BUMDes, di Kecamatan Telukpandan. Pertemuan dilaksanakan di Aula Kantor Camat Telukpandan dengan mengusung tema "BUMDes menyongsong era ekonomi ibu kota negara".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019