Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menginstruksikan setiap Puskesmas di daerah itu mencegah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan penelitian epidemiologi di wilayah kerja masing-masing.

"Intensitas hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, kami khawatirkan memicu serangan penyakit demam berdarah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.

Serangan nyamuk "aedes aegypti" pembawa penyakit demam berdarah lanjut ia, kerap mengalami peningkatan ketika memasuki musim penghujan.

"Nyamuk pembawa penyakit demam berdarah berkembang biak dengan cepat pada kondisi iklim pancaroba seperti saat ini," jelas Arnold Wayong.

Serangan nyamuk pembawa penyakit demam berdarah yang tergolong berbahaya tersebut menurut dia, bisa muncul kapan saja dan di mana saja.

"Hingga saat ini tercatat 58 warga Kabupaten Penajam Paser Utara terkena penyakit demam berdarah, dengan satu penderita meninggal dunia," ujar Arnold Wayong.

Untuk mencegah terjadinya KLB DBD di wilayah Penajam Paser Utara tegasnya, masing-masing pimpinan Puskesmas diinstruksikan melakukan penelitian epidemiologi.

"Kami menyurati pimpinan Puskesmas di empat kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah kerja masing-masing," ucap Arnold Wayong.

Petugas di setiap Puskesmas tambahnya, juga diminta turun ke lapangan melakukan pengecekan terhadap penyebaran penyakit demam berdarah tersebut.

"Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk 'aedes aegypti' itu bisa terus menerus muncul sepanjang waktu, jadi harus tetap waspada," kata Arnold Wayong.

Masyarakat diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal, cara yang paling ekektif mencegah mewabahnya DBD, dibanding "fooging" atau penyemprotan untuk memberantas nyamuk.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019