Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalokasikan anggaran sekitar Rp700 juta untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan yang ditandai kondisi tubuh pendek/cebol dan gizi buruk.


"Anggaran itu dialokasikan pada tahun ini (2019)," kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan atau Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin ketika ditemui, Jumat.

Anggaran lebih kurang Rp700 juta tersebut katanya, untuk membentuk tim khusus menangani stunting dan gizi buruk di wilayah Penajam Paser Utara.

Masalah stunting atau gangguan pertumbuhan yang ditandai kondisi tubuh pendek/cebol dan gizi buruk menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Tahun ini akan dibentuk pasukan atau tim khusus yang bertugas mengatasi permasalahan stunting dan gizi buruk." katanya.

Lanjut Alimuddin mereka yang tergabung dalam tim khusus itu akan diberi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas, sehingga dapat melakukan status gizi bayi dan anak di wilayah masing-masing.

Menurutnya anggaran lebih kurang Rp700 juta yang dialokasikan pada 2019 tersebut termasuk juga untuk memberikan nutrisi kepada bayi dan balita.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menganggap tingginya angka stunting atau gangguan pertumbuhan yang ditandai kondisi tubuh pendek/cebol pada anak tersebut disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat.

Di mana sebagian besar warga masih belum mengatahui dan memahami pentingnya memberikan protein hewani sebagai sumber pembentuk sel tubuh dan zat besi sejak bayi dalam kandungan.

Berdasarkan data tercatat 48 anak yang terkena stunting atau gangguan pertumbuhan yang ditandai kondisi tubuh pendek/cebol di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Angka stunting Sudah cukup memprihatinkan, per Januari 2019 terdata sebanyak 48 anak terkena stunting," ucap Alimuddin yang ditunjuk sebagai koordinator penanganan stunting dan gizi buruk.
 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019