Pemerintah Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan menjual lembaran saham kepada warga untuk modal membangun usaha air minum dalam kemasan.
"Kami manfaatkan dana desa sebagai penyertaan modal mengelola usaha air minum dalam kemasan," jelas Kepala Desa Labangka Barat Joko Sadyono ketika dihubungi, Rabu.
Penyertaan modal bersumber dari dana desa tersebut menurut dia, untuk menggairahkan bisnis yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Rawa Mukti Labangka Barat.
Usaha yang dikembangkan itu merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Desa Labangka Barat dengan menggunakan dana desa 2018, untuk menjadi desa mandiri.
"Penyertaan modal untuk membangun usaha air minum dalam kemasan dari dana desa dialokasikan sekitar Rp800 juta," kata Joko Sadyono.
Sementara nilai investasi pengelolaan usaha air minum dalam kemasan tersebut katanya sekitar Rp2,4 miliar, sehingga masih kekurangan modal.
"Investasi Rp2,4 miliar itu termasuk pembangunan pabrik dan pendirian PT Tirta Mukti Mandiri, serta peralatan, perlengkapan dan operasional tahap pertama," ucap Joko Sadyono.
Dikemukakannya kekurangan modal sekitar Rp1,6 miliar itu menggunakan lembaran modal yang akan dilepas kepada masyarakat, dengan harga saham Rp1 juta per lembar.
“Jadi warga Desa Labangka Barat diberi kesempatan untuk memiliki saham PT Tirta Mukti Mandiri sebagai anak usaha BumDes Rawa Mukti Labangka Barat,”katanya.
Selain itu warga Desa Labangka Barat juga akan mendapatkan bagi hasil dari pembelian saham usaha air dalam kemasan. Sudah ada warga yang mendaftar untuk membeli saham.
Lanjut Joko Sadyono dengan asumsi pabrik mampu memproduksi air dalam kemasan bentuk gelas sebanyak 400 dus per hari dan dijual dengan harga Rp15.000 hingga Rp16.000 per dus, diperkirakan dapat menghasilkan omzet sekitar Rp320 juta per bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019