Penajam (Antaranews Kaltim) - Kebakaran lahan gambut di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir, kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) setempat, Nurlalia.
"Kami meminta camat, lurah dan kepala desa turun melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan(karhutla), sebab beberapa pekan terakhir kebakaran lahan gambut kian meningkat," kata Nurlaila ketika ditemui Antara di Penajam, Senin.
Dalam dua hari terakhir, lanjut dia, lebih kurang 83 hektare lahan gambut di wilayah Penajam Paser Utara terbakar.
Total luasan lahan gambut di wilayah Penajam Paser utara yang terbakar hingga September 2018 mencapai sekitar 217 hektare.
Lahan yang terbakar tersebut, menurut Nurlaila, sekisar 107 hektare lahan gambut, dan sekitar 110 lahan biasa milik masyarakat.
Peristiwa kebakaran lahan terbesar terjadi di RT 12 dan 19 Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, dalam waktu dua hari luasan lahan yang terbakar mencapai lebih kurang 83 hektare.
Pencegahan Karhutla, tegas Nurlaila, perlu kesadaran semua pihak, termasuk kesiapsiagaan pemerintah di tingkat desa dan kelurahan sebagai garda terdepan.
"Pemerintah kelurahan dan desa harus lebih aktif turun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi terkait bahaya tindakan pembakaran lahan," tegasnya lagi.
Nurlaila menambahkan, beberapa kasus Karhutla di wilayah Penajam Paser Utara diduga lahan sengaja dibakar untuk pembukaan lahan baru.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam upaya pencegahan atau kegiatan pemadaman kebakaran, sehingga kasus Karhutla di wilayah Penajam Paser Utara dapat ditekan.
Selain itu, jika masyarakat mendapati aktivitas pembakaran lahan diminta segara melapor kepada pihak kepolisian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Kami meminta camat, lurah dan kepala desa turun melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan(karhutla), sebab beberapa pekan terakhir kebakaran lahan gambut kian meningkat," kata Nurlaila ketika ditemui Antara di Penajam, Senin.
Dalam dua hari terakhir, lanjut dia, lebih kurang 83 hektare lahan gambut di wilayah Penajam Paser Utara terbakar.
Total luasan lahan gambut di wilayah Penajam Paser utara yang terbakar hingga September 2018 mencapai sekitar 217 hektare.
Lahan yang terbakar tersebut, menurut Nurlaila, sekisar 107 hektare lahan gambut, dan sekitar 110 lahan biasa milik masyarakat.
Peristiwa kebakaran lahan terbesar terjadi di RT 12 dan 19 Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, dalam waktu dua hari luasan lahan yang terbakar mencapai lebih kurang 83 hektare.
Pencegahan Karhutla, tegas Nurlaila, perlu kesadaran semua pihak, termasuk kesiapsiagaan pemerintah di tingkat desa dan kelurahan sebagai garda terdepan.
"Pemerintah kelurahan dan desa harus lebih aktif turun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi terkait bahaya tindakan pembakaran lahan," tegasnya lagi.
Nurlaila menambahkan, beberapa kasus Karhutla di wilayah Penajam Paser Utara diduga lahan sengaja dibakar untuk pembukaan lahan baru.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam upaya pencegahan atau kegiatan pemadaman kebakaran, sehingga kasus Karhutla di wilayah Penajam Paser Utara dapat ditekan.
Selain itu, jika masyarakat mendapati aktivitas pembakaran lahan diminta segara melapor kepada pihak kepolisian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018