Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Arbain M. Noor terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Lembaga Adat Paser periode 2018-2023 pada Musyawarah Besar ke-IV Lembaga Adat Paser (LAP) yang digelar di Gedung Awa Mangkuruku selama dua hari sejak Senin 24 September 2018.
"Saya akan melakukan konsolidasi dengan pengurus lembaga adat Paser terdahulu, kira-kira program apa saja yang dimandatkan , selain itu kami juga akan membuat program sesuai dengan visi dan misi kami,"kata Arbain ditemui di Tanah Grogot, Rabu (26/9).
Ia mengatakan terdapat beberapa program yang akan ia jalankan pada periode kepemimpinannya di antaranya revitalisasi kegiatan adat dan budaya yang selama ini telah berjalan.
Misalnya kegiatan adat di Kecamatan Long Kali beberapa waktu lalu, kemudian pesta adat Nondoi di PPU. Kegiatan Itu akan digalakan lagi untuk menjadi even budaya yang representatif.
Selain itu LAP kedepan akan berupaya memanfaatkan potensi lokal khas Paser baik itu kerajinan tangan, makanan tradisional, dan tari-tarian hingga menjadi daya jual bagi daerah.
Lanjut dia di lokasi Gentung Temiang, pada saat even besar bisa diisi dengan pameran kerajinan, makanan tradisional, hingga penampilan tarian khas Paser. Misalnya buka galeri, nanti ada souvenir dan kuliner sehingga gentung temiang menjadi tempat wisata yang menarik.
Arbain mengungkapkan fenomena putra daerah setempat masih belum mendapat porsi yang sama dalam mendapatkan pekerjaan dan beasiswa pendidikan dari pemerintah.
"Kedepan kami berharap melalui lembaga adat, bisa menyampaikan kepada pemerintah agar putra asli Paser dapat porsi yang sama seperti dalam hal mencari kerja dan beasiswa. Karena sejauh ini masih belum dirasakan," ujarnya.
Selain itu juga lembaga adat Paser akan mengusulkan bahasa Paser untuk dapat digunakan di ruang-ruang publik, pemerintahan, perkantoran, hingga menjadi muatan lokal di sekolah.
"Kita akan usulkan bahasa Paser bisa dipakai di ruang publik hingga menjadi muatan lokal di sekolah. Kita juga tengah berupaya menjadikan bahasa Paser menjadi bahasa penggunaan di Bandara Sepinggan Balikpapan," tuturnya.(*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Saya akan melakukan konsolidasi dengan pengurus lembaga adat Paser terdahulu, kira-kira program apa saja yang dimandatkan , selain itu kami juga akan membuat program sesuai dengan visi dan misi kami,"kata Arbain ditemui di Tanah Grogot, Rabu (26/9).
Ia mengatakan terdapat beberapa program yang akan ia jalankan pada periode kepemimpinannya di antaranya revitalisasi kegiatan adat dan budaya yang selama ini telah berjalan.
Misalnya kegiatan adat di Kecamatan Long Kali beberapa waktu lalu, kemudian pesta adat Nondoi di PPU. Kegiatan Itu akan digalakan lagi untuk menjadi even budaya yang representatif.
Selain itu LAP kedepan akan berupaya memanfaatkan potensi lokal khas Paser baik itu kerajinan tangan, makanan tradisional, dan tari-tarian hingga menjadi daya jual bagi daerah.
Lanjut dia di lokasi Gentung Temiang, pada saat even besar bisa diisi dengan pameran kerajinan, makanan tradisional, hingga penampilan tarian khas Paser. Misalnya buka galeri, nanti ada souvenir dan kuliner sehingga gentung temiang menjadi tempat wisata yang menarik.
Arbain mengungkapkan fenomena putra daerah setempat masih belum mendapat porsi yang sama dalam mendapatkan pekerjaan dan beasiswa pendidikan dari pemerintah.
"Kedepan kami berharap melalui lembaga adat, bisa menyampaikan kepada pemerintah agar putra asli Paser dapat porsi yang sama seperti dalam hal mencari kerja dan beasiswa. Karena sejauh ini masih belum dirasakan," ujarnya.
Selain itu juga lembaga adat Paser akan mengusulkan bahasa Paser untuk dapat digunakan di ruang-ruang publik, pemerintahan, perkantoran, hingga menjadi muatan lokal di sekolah.
"Kita akan usulkan bahasa Paser bisa dipakai di ruang publik hingga menjadi muatan lokal di sekolah. Kita juga tengah berupaya menjadikan bahasa Paser menjadi bahasa penggunaan di Bandara Sepinggan Balikpapan," tuturnya.(*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018