Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Pengelola Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, menyiapkan paket kecil hidangan berbuka puasa atau takjil untuk penumpang di ruang tunggu keberangkatan.
"Kami sediakan di sekitar Gate 3 dan Gate 7," kata General Manager PT Angkasa Pura I (pengelola Bandara SAMS Sepinggan) Hendy Heryudhitiawan di Balikpapan, Jumat.
Menurut ia, setiap hari disiapkan tidak kurang dari 500 paket takjil gratis yang mulai tersedia pukul 17.30 Wita atau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka.
Para penumpang yang menunggu penerbangan di sekitaran pukul 17.30 hingga 18.30 Wita dan tidak sempat atau tidak membawa makanan untuk berbuka dapat mampir ke stan takjil tersebut.
"Ada petugas kami yang membagikan, selama persediaan masih ada, pasti dapat," imbuhnya.
Menu takjil dipastikan selalu ada kurma di dalamnya, menyesuaikan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, selain juga ada kue muffin cokelat, tahu isi, dan minumnya air putih dalam kemasan.
Tidak hanya itu, ada suara bedug sebagai penanda waktu berbuka yang bisa didengar di seluruh area terminal bandara tersibuk ketiga di Indonesia bagian Timur itu.
"Bukan hanya suaranya, tapi memang ada bedugnya yang dipukul tiap waktu berbuka tiba," tambah Humas Bandara Sepinggan Shively Sanssouci.
Bedug besar bersama kentongannya itu diletakkan di pelataran terminal keberangkatan, di depan counter layanan informasi. Ada petugas Aviation Security yang memukul bedug itu setiap waktu berbuka tiba.
"Asyik juga, suasana bandara jadi berbeda," kata Fajar Kurniawan, seorang penumpang tujuan Banjarmasin.
Suara bedug itu kemudian segera disambung suara azan dari Masjid As Salam, masjid besar di lingkungan perkantoran Bandara Sepinggan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Kami sediakan di sekitar Gate 3 dan Gate 7," kata General Manager PT Angkasa Pura I (pengelola Bandara SAMS Sepinggan) Hendy Heryudhitiawan di Balikpapan, Jumat.
Menurut ia, setiap hari disiapkan tidak kurang dari 500 paket takjil gratis yang mulai tersedia pukul 17.30 Wita atau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka.
Para penumpang yang menunggu penerbangan di sekitaran pukul 17.30 hingga 18.30 Wita dan tidak sempat atau tidak membawa makanan untuk berbuka dapat mampir ke stan takjil tersebut.
"Ada petugas kami yang membagikan, selama persediaan masih ada, pasti dapat," imbuhnya.
Menu takjil dipastikan selalu ada kurma di dalamnya, menyesuaikan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, selain juga ada kue muffin cokelat, tahu isi, dan minumnya air putih dalam kemasan.
Tidak hanya itu, ada suara bedug sebagai penanda waktu berbuka yang bisa didengar di seluruh area terminal bandara tersibuk ketiga di Indonesia bagian Timur itu.
"Bukan hanya suaranya, tapi memang ada bedugnya yang dipukul tiap waktu berbuka tiba," tambah Humas Bandara Sepinggan Shively Sanssouci.
Bedug besar bersama kentongannya itu diletakkan di pelataran terminal keberangkatan, di depan counter layanan informasi. Ada petugas Aviation Security yang memukul bedug itu setiap waktu berbuka tiba.
"Asyik juga, suasana bandara jadi berbeda," kata Fajar Kurniawan, seorang penumpang tujuan Banjarmasin.
Suara bedug itu kemudian segera disambung suara azan dari Masjid As Salam, masjid besar di lingkungan perkantoran Bandara Sepinggan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018