Long Hubung (Antaranews Kaltim)  -  Dua desa atau kampung di Kecamatan Long Hubung, kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yakni Kampung Long Hubung dan Long Hubung Ulu, sepakat berkolaborasi melebarkan jembatan yang menghubungkan keduanya agar interaksi berjalan lancar.

"Pembangunan jembatan untuk menghubungkan dua kampung ini kami perkirakan menelan anggaran Rp470 juta, yang masing-masing kampung mengalokasikan anggaran dari dana desa tahun anggaran 2018," ujar Petinggi Kampung Long Hubung Ulu Lawing Uning ditemui di Long Hubung,Senin.

Sesuai hasil kesepakatan rapat antara dua petinggi kampung plus masyarakat, lanjutnya, untuk Kampung Long Hubung akan mengalokasikan 60 persen dari total pagu anggaran pelebaran jembatan, sedangkan Kampung Long Hubung Ulu mengalokasikan 40 persen.

Jembatan sepanjang 55 meter yang saat ini lebarnya hanya dua meter rencananya dilebarkan menjadi empat meter. Pelebaran jembatan merupakan kebutuhan mendesak bagi warga seiring dengan perkembangan kampung yang membutuhkan adanya mobil masuk untuk mengangkut bahan pokok maupun material pembangunan.

"Jembatan ini kan dibangun warga sejak bertahun-tahun lalu. Dulu kami tak pernah berpikir bahwa akan ada jalan tembus yang bisa dilintasi mobil, karena kami terbiasa pakai perahu, paling banter sepeda motor. Tapi, ternyata sekarang roda empat juga jadi kebutuhan untuk angkutan bahan pokok, makanya jembatannya diperlebar," ucap Lawing.

Sementara Yanuarius Tuwe, Sekretaris Kampung Long Hubung, saat menemani Antara bersama Petinggi Long Hubung Ulu ke lokasi jembatan yang akan diperlebar, mengatakan bahwa jembatan kayu yang melintasi Sungai Payang (anak Sungai Mahakam) ini merupakan jalur vital.

Akses jalan tersebut merupakan jalur paling dekat karena rumah warga Long Hubung dan Long Hubung Ulu hanya berjarak sekitar 70 meter, terpisahnya desa ini hanya dibatasi oleh sungai tersebut.

Ia menjelaskan bahwa nilai manfaat pelebaran jembatan sangat tinggi, karena akan berdampak pada kelancaran sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan sehingga warga memandang hal ini merupakan kebutuhan prioritas yang perlu dituntaskan.

Masing-masing desa saling membutuhkan adanya jembatan lebar yang bisa dilintasi mobil, karena keberadaannya diyakini mampu meningkatkan aktivitas yang berdampak pada kemajuan dua desa terkait.

Misalnya, warga Long Hubung ada yang memiliki lahan perkebunan dengan lintasan lebih dekat lewat jembatan itu, sedangkan warga Long Hubung Ulu membutuhkan pelayanan kesehatan dan pendidikan mulai tingkat TK hingga SMA yang terpusat di Kampung Long Hubung.

"Masyarakat dari dua kampung ini sama-sama diuntungkan jika jembatannya diperlebar dan diperkuat, karena untuk roda empat atau lebih selama ini harus melalui jalan memutar berjam-jam jika terpaksa barang yang dibawa harus pakai mobil, jika jembatan ini jadi, maka hanya butuh beberapa menit untuk sampai di kampung sebelah," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018