Samarinda (ANTARA Kaltim) - Warga lokal maupun tamu yang berkunjung di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengeluhkan layanan jaringan telekomunikasi di daerah itu yang "lelet", bahkan lebih sering hilang sinyal sehingga sulit mengakses internet.
"Seharusnya operator Telkomsel menambah satu atau dua unit lagi menara telekomunikasi berbasis minimal 3G, karena rata-rata tamu yang datang perlu mengirim data dan laporan terkini mengenai hasil pekerjaan," ujar Cahyo, dari Bandung Trust Advisory Group (B_Trust) saat ditemui di Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, Selasa.
Kehadiran Cahyo di kabupaten yang berbatasan darat dengan Malaysia ini untuk melakukan monitoring pelaksanaan pemberian obat massal untuk pencegahan filariasis (penyakit kaki gajah) yang difasilitasi Kementerian Kesehatan.
Ia mengeluhkan layanan jaringan telekomunikasi yang kurang maksimal di kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat ini, karena sebagai kawasan perbatasan seharusnya masalah telekomunikasi menjadi perhatian untuk mempermudah komunikasi jarak jauh.
Cahyo juga mengaku heran tentang sering hilangnya sinyal telekomunikasi 3G, padahal jarak antara menara telekomunikasi dan tempatnya menginap hanya sekitar 300 meter.
Ia tidak bisa memastikan penyebab leletnya jaringan telekomunikasi bahkan sinyal sering hilang tersebut, namun menduga karena penggunanya terlalu banyak, kecilnya daya dorong atau menara yang ada hanya merupakan repeater, bukan menara induk.
Haryati, warga Ujoh Bilang, mengatakan bahwa kondisi jaringan telekomunikasi di Ujoh Bilang masih lumayan ada sinyal 3G walaupun lebih sering hilang, sementara di Kampung Long Bagun yang merupakan hulunya Ujoh Bilang, masih di Kecamatan Long Bagun, justru tidak ada jaringan 3G sama sekali alias masih "blankspot".
Bagi masyarakat setempat, lanjutnya, minimnya jaringan 3G untuk akses layanan data menjadi suatu yang biasa, karena warga tidak biasa menggunakan jaringan internet.
Namun, bagi warga pendatang yang terus bergerak karena urusan pekerjaan di Kabupaten Kutai Barat dan Kota Samarinda, maka layanan 3G dan 4G menjadi sangat penting.
"Harapan kami, Telkomsel secepatnya meningkatkan kualitas jaringan, karena menurut saya perkembangan Mahakam Ulu cukup cepat. Saat ini jangan berorientasi pada bisnis dulu, karena untuk investasi jangka panjang," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Seharusnya operator Telkomsel menambah satu atau dua unit lagi menara telekomunikasi berbasis minimal 3G, karena rata-rata tamu yang datang perlu mengirim data dan laporan terkini mengenai hasil pekerjaan," ujar Cahyo, dari Bandung Trust Advisory Group (B_Trust) saat ditemui di Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, Selasa.
Kehadiran Cahyo di kabupaten yang berbatasan darat dengan Malaysia ini untuk melakukan monitoring pelaksanaan pemberian obat massal untuk pencegahan filariasis (penyakit kaki gajah) yang difasilitasi Kementerian Kesehatan.
Ia mengeluhkan layanan jaringan telekomunikasi yang kurang maksimal di kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat ini, karena sebagai kawasan perbatasan seharusnya masalah telekomunikasi menjadi perhatian untuk mempermudah komunikasi jarak jauh.
Cahyo juga mengaku heran tentang sering hilangnya sinyal telekomunikasi 3G, padahal jarak antara menara telekomunikasi dan tempatnya menginap hanya sekitar 300 meter.
Ia tidak bisa memastikan penyebab leletnya jaringan telekomunikasi bahkan sinyal sering hilang tersebut, namun menduga karena penggunanya terlalu banyak, kecilnya daya dorong atau menara yang ada hanya merupakan repeater, bukan menara induk.
Haryati, warga Ujoh Bilang, mengatakan bahwa kondisi jaringan telekomunikasi di Ujoh Bilang masih lumayan ada sinyal 3G walaupun lebih sering hilang, sementara di Kampung Long Bagun yang merupakan hulunya Ujoh Bilang, masih di Kecamatan Long Bagun, justru tidak ada jaringan 3G sama sekali alias masih "blankspot".
Bagi masyarakat setempat, lanjutnya, minimnya jaringan 3G untuk akses layanan data menjadi suatu yang biasa, karena warga tidak biasa menggunakan jaringan internet.
Namun, bagi warga pendatang yang terus bergerak karena urusan pekerjaan di Kabupaten Kutai Barat dan Kota Samarinda, maka layanan 3G dan 4G menjadi sangat penting.
"Harapan kami, Telkomsel secepatnya meningkatkan kualitas jaringan, karena menurut saya perkembangan Mahakam Ulu cukup cepat. Saat ini jangan berorientasi pada bisnis dulu, karena untuk investasi jangka panjang," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017