Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 207 peserta dari unsur desa dan pihak yang membidangi desa mendapat pelatihan aplikasi "Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan" atau Sigap yang diselenggarakan Pemprov Kalimantan Timur bekerja sama dengan The Nature Conservancy (TNC).

"Kami berharap dari pelatihan selama tiga hari tentang aplikasi Sigap yang dimulai hari ini, dapat memberikan cara pandang baru dalam mendorong pembangunan desa," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim M Jauhar Efrendi di Samarinda, Senin.

Selain itu, melalui pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadikan masyarakat lebih apresiatif dan inspiratif dalam menyikapi pembangunan yang terjadi di desanya.

Ia juga memberikan penekanan bahwa pelatihan aplikasi Sigap bukan sekadar bagi-bagi "smartphone" (telepon pintar), karena diyakini peserta yang hadir merupakan orang-orang yang telah melek teknologi dan sudah biasa menggunakan peralatan tersebut.

Untuk itu, hal yang menjadi harapan besar bagi Jauhar Effendi, hasil dari pelatihan ini adalah pendekatan Sigap dapat dipraktikkan dalam pembangunan di tingkat desa bagi masing-masing perwakilan desa yang hadir.

Ia meyakini, jika semua pihak bersama mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat desa untuk mengenali secara mendalam tentang potensi desanya, maka pada suatu titik dan masa, mereka akan bergerak bangkit sendiri dalam membangun desanya.

Aplikasi Sigap tengah dikembangkan sebagai alat bantu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.

Dalam penerapan Sigap Apps ini, TNC memberikan hibah masing-masing 10 unit smartphone kepada 150 desa di Kaltim, 200 unit lainnya untuk OPD terkait di Pemprov Kaltim, beberapa pemkab, dan LSM, sehingga total hibah mencapai 1.700 unit.

Pelatihan bekerja sama dengan TNC ini merupakan rangkaian panjang dari proses pengembangan pendekatan pembangunan di tingkat desa yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal desa.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari efektif pada 18-20 September ini dengan sasaran peserta dari empat kabupaten terpilih, yakni Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara.

Peserta tersebut terdiri dari unsur DPMPD kabupaten, yakni kepala dinas dan kepala bidang yang menangani pembangunan desa atau staf potensial.

Kemudian dari unsur kecamatan , yakni camat dan kepala seksi yang menangani atau staf potensial, dari pendamping desa, pendamping lokal desa, kepala desa, dan sekretaris desa.

"Melalui Sigap, desa membangun dengan bertumpu pada penggalian potensi. Pendekatan Sigap membantu tujuan pembangunan Kaltim, sehingga hal ini akan diperkuat payung hukumya melalui Peraturan Gubernur. Insyaallah dalam waktu dekat Pergub akan disahkan," tutur Jauhar. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017