Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kini memiliki perpustakaan digital, selain perpustakaan konvensional yang berlokasi di Jalan Kapten Pierre Tendean, Gunung Pasir, Balikpapan Selatan.
"Yang ingin meminjam buku, bisa dimulai dengan mengunduh aplikasi iBalikpapan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Balikpapan Heri Misnoto, Sabtu.
Aplikasi yang dikembangkan khusus itu bisa didapat dari laman Googleplay. Setelah mengunduh dan memasang aplikasi tersebut di ponsel pintar, calon peminjam dapat membuat akun sebagai tanda keanggotaan perpustakaan digital.
Masyarakat yang sudah mendaftar kemudian Kepada diberikan nama keanggotaan dan password untuk verifikasi.
"Syaratnya hanya mengisi formulir digital, yaitu dengan mengisi nomor telepon yang aktif, alamat email atau akun facebook di kolom yang tersedia," kata Misnoto.
Melalui akun tersebut, lanjutnya, aplikasi iBalikpapan minta izin akses kepada beberapa fitur di ponsel yang ditukar dengan akses ke koleksi perpustakaan digital.
"Saat ini memang baru 2.243 judul buku yang tersedia dan akan terus bertambah," kata Misnoto.
Seperti perpustakaan biasa dan buku konvensional, koleksi buku digital juga dikelompokkan dalam sejumlah kategori, seperti karya umum, agama, politik, bahasa, ekonomi, hingga buku sastra.
Untuk meminjam, setelah memilih buku yang diinginkan, aplikasi melakukan verifikasi dengan meminta pengunjung memasukkan password di kolom yang tersedia. Bila lancar dan diterima, arsip digital dari buku yang ingin dipinjam segera untuk diunduh.
Anggota bisa meminjam maksimal tiga buku dengan masa peminjaman adalah empat hari dan bisa diperpanjang berkali-kali sesuai kebutuhan dengan mengulang proses peminjaman.
"Sebab setelah empat hari, otomatis file di ponsel peminjam akan luruh, menghilang dengan sendirinya," terang Misnoto.
Perpustakaan digital yang dikembangkan Perpustakaan Kota Balikpapan ini merupakan yang pertama di kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Wali Kota Rizal Effendi meresmikannya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI yang Ke-72 lalu, sekaligus juga menjadi anggota pertama perpustakaan tersebut.
"Semoga dengan kemudahan ini minat baca, khususnya generasi muda, semakin meningkat," harap Rizal Effendi.
Menurut Misnoto, untuk sementara apliksi iBalikpapan baru bisa jalan pada sistem operasi android, karena masih terus dikembangkan agar juga bisa digunakan pada platform iOS, Windows, dan Macintosh.
"Harus begitu, sebab membaca buku di layar rata-rata ponsel ukuran 15-8 cm itu susah, karena tampilan, terutama hurufnya jadi kecil banget," kata Obi, anggota baru yang meminjam buku kisah silat karya sastrawan Seno Gumira Ajidarma, Nagabumi".
Aplikasi iBalikpapan itu ternyata tidak menyediakan menu untuk menyesuaikan tampilan, misalnya untuk memperbesar huruf sehingga menjadi lebih mudah dan lebih nyaman dibaca.
Masa peminjaman yang hanya empat hari juga dianggap terlalu pendek, meskipun bisa diperpanjang seketika.
"Mungkin seminggu atau 10 hari lebih pas. Kan kegiatan kita tidak hanya baca buku dan biar lebih hemat kuota internet," kata Teddy, warga Balikpapan Regency. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Yang ingin meminjam buku, bisa dimulai dengan mengunduh aplikasi iBalikpapan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Balikpapan Heri Misnoto, Sabtu.
Aplikasi yang dikembangkan khusus itu bisa didapat dari laman Googleplay. Setelah mengunduh dan memasang aplikasi tersebut di ponsel pintar, calon peminjam dapat membuat akun sebagai tanda keanggotaan perpustakaan digital.
Masyarakat yang sudah mendaftar kemudian Kepada diberikan nama keanggotaan dan password untuk verifikasi.
"Syaratnya hanya mengisi formulir digital, yaitu dengan mengisi nomor telepon yang aktif, alamat email atau akun facebook di kolom yang tersedia," kata Misnoto.
Melalui akun tersebut, lanjutnya, aplikasi iBalikpapan minta izin akses kepada beberapa fitur di ponsel yang ditukar dengan akses ke koleksi perpustakaan digital.
"Saat ini memang baru 2.243 judul buku yang tersedia dan akan terus bertambah," kata Misnoto.
Seperti perpustakaan biasa dan buku konvensional, koleksi buku digital juga dikelompokkan dalam sejumlah kategori, seperti karya umum, agama, politik, bahasa, ekonomi, hingga buku sastra.
Untuk meminjam, setelah memilih buku yang diinginkan, aplikasi melakukan verifikasi dengan meminta pengunjung memasukkan password di kolom yang tersedia. Bila lancar dan diterima, arsip digital dari buku yang ingin dipinjam segera untuk diunduh.
Anggota bisa meminjam maksimal tiga buku dengan masa peminjaman adalah empat hari dan bisa diperpanjang berkali-kali sesuai kebutuhan dengan mengulang proses peminjaman.
"Sebab setelah empat hari, otomatis file di ponsel peminjam akan luruh, menghilang dengan sendirinya," terang Misnoto.
Perpustakaan digital yang dikembangkan Perpustakaan Kota Balikpapan ini merupakan yang pertama di kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Wali Kota Rizal Effendi meresmikannya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI yang Ke-72 lalu, sekaligus juga menjadi anggota pertama perpustakaan tersebut.
"Semoga dengan kemudahan ini minat baca, khususnya generasi muda, semakin meningkat," harap Rizal Effendi.
Menurut Misnoto, untuk sementara apliksi iBalikpapan baru bisa jalan pada sistem operasi android, karena masih terus dikembangkan agar juga bisa digunakan pada platform iOS, Windows, dan Macintosh.
"Harus begitu, sebab membaca buku di layar rata-rata ponsel ukuran 15-8 cm itu susah, karena tampilan, terutama hurufnya jadi kecil banget," kata Obi, anggota baru yang meminjam buku kisah silat karya sastrawan Seno Gumira Ajidarma, Nagabumi".
Aplikasi iBalikpapan itu ternyata tidak menyediakan menu untuk menyesuaikan tampilan, misalnya untuk memperbesar huruf sehingga menjadi lebih mudah dan lebih nyaman dibaca.
Masa peminjaman yang hanya empat hari juga dianggap terlalu pendek, meskipun bisa diperpanjang seketika.
"Mungkin seminggu atau 10 hari lebih pas. Kan kegiatan kita tidak hanya baca buku dan biar lebih hemat kuota internet," kata Teddy, warga Balikpapan Regency. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017