Penajam (ANTARA Kaltim) - Pelabuhan klotok dan "speedboat" serta penyeberangan feri di Kabupaten Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur, pada hari terakhir libur panjang lebaran
1348 Hijriyah, Minggu, dibanjiri penumpang arus balik.
Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau ASDP Penajam Paser Utara Rahmat, ketika ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan, penumpang mulai memadati pelabuhan penyeberangan feri sejak lima hari sesudah lebaran.
"H+5 setelah lebaran penumpang mulai mengalir memadati kapal feri tujuan Penajam-Kariangau, Balikpapan, biasanya kepadatan akan terus bertambah pada Minggu sore dan malam ini karena hari terakhir libur lebaran," ungkapnya.
Perseroan Terbatas (PT) ASDP Kabupaten Penajam Paser Utara mengoperasikan 16 kapal feri melayani jurusan Penajam-Kariangau, Kota Balikpapan, dengan target perjalanan dan penyeberangan sebanyak 80 trip selama 24 jam.
Di samping itu, PT ASDP juga mengoperasikan dua dermaga pelabuhan feri secara tetap dan konsisten menjalankan jadwal keberangkatan kapal feri dengan menetapkan waktu 20 menit untuk bongkar muat.
"Persiapan itu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, agar tidak terjadi antrean kendaraan dan penumpukan penumpang," ujar Rahmat.
Ia memperkirakan terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 30 persen, serta penambahan jumlah kendaraan roda dua sekitar 25 persen dan kendaraan roda empat mencapai 15 persen pada arus balik Lebaran Idul Fitri 2017.
Pelabuhan klotok dan "speedboat" di Kabupaten Penajam Paser Utara sejak lima hari setelah lebaran hingga Minggu (2/7) juga dipadati penumpang arus balik yang hendak menyeberang ke Kota Balikpapan.
Lonjakan penumpang yang ingin menggunakan jasa penyeberangan kapal kayu atau klotok menurut Dedi, penjaga pembelian tiket klotok, terjadi setiap tahun sebelum dan setelah lebaran, terutama yang menggunakan kendaraan roda dua, karena dengan menggunakan klotok lebih cepat dibanding menggunakan kapal feri.
Salah seorang penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua, Andi Supriadi mengatakan, lebih memilih menggunakan jasa penyeberangan klotok dibanding feri, karena dengan menggunakan klotok waktu perjalanan lebih singkat.
Penjaga loket tiket masuk pelabuhan "speedboat" Darlis menyatakan, lonjakan penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan "speedboat" juga selalu terjadi setiap tahun sebelum dan setelah lebaran, terutama penumpang yang tidak menggunakan kendaraan karena lebih cepat dibanding klotok dan kapal feri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
1348 Hijriyah, Minggu, dibanjiri penumpang arus balik.
Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau ASDP Penajam Paser Utara Rahmat, ketika ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan, penumpang mulai memadati pelabuhan penyeberangan feri sejak lima hari sesudah lebaran.
"H+5 setelah lebaran penumpang mulai mengalir memadati kapal feri tujuan Penajam-Kariangau, Balikpapan, biasanya kepadatan akan terus bertambah pada Minggu sore dan malam ini karena hari terakhir libur lebaran," ungkapnya.
Perseroan Terbatas (PT) ASDP Kabupaten Penajam Paser Utara mengoperasikan 16 kapal feri melayani jurusan Penajam-Kariangau, Kota Balikpapan, dengan target perjalanan dan penyeberangan sebanyak 80 trip selama 24 jam.
Di samping itu, PT ASDP juga mengoperasikan dua dermaga pelabuhan feri secara tetap dan konsisten menjalankan jadwal keberangkatan kapal feri dengan menetapkan waktu 20 menit untuk bongkar muat.
"Persiapan itu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, agar tidak terjadi antrean kendaraan dan penumpukan penumpang," ujar Rahmat.
Ia memperkirakan terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 30 persen, serta penambahan jumlah kendaraan roda dua sekitar 25 persen dan kendaraan roda empat mencapai 15 persen pada arus balik Lebaran Idul Fitri 2017.
Pelabuhan klotok dan "speedboat" di Kabupaten Penajam Paser Utara sejak lima hari setelah lebaran hingga Minggu (2/7) juga dipadati penumpang arus balik yang hendak menyeberang ke Kota Balikpapan.
Lonjakan penumpang yang ingin menggunakan jasa penyeberangan kapal kayu atau klotok menurut Dedi, penjaga pembelian tiket klotok, terjadi setiap tahun sebelum dan setelah lebaran, terutama yang menggunakan kendaraan roda dua, karena dengan menggunakan klotok lebih cepat dibanding menggunakan kapal feri.
Salah seorang penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua, Andi Supriadi mengatakan, lebih memilih menggunakan jasa penyeberangan klotok dibanding feri, karena dengan menggunakan klotok waktu perjalanan lebih singkat.
Penjaga loket tiket masuk pelabuhan "speedboat" Darlis menyatakan, lonjakan penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan "speedboat" juga selalu terjadi setiap tahun sebelum dan setelah lebaran, terutama penumpang yang tidak menggunakan kendaraan karena lebih cepat dibanding klotok dan kapal feri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017