Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 7,66 persen penduduk usia 0-17 tahun di Provinsi Kalimantan Timur belum memiliki akta kelahiran, alasannya antara lain karena malas mengurus, lokasi urusan jauh, tidak merasa penting, maupun tidak punya biaya.

"Tahun 2016 lalu kami mengggelar Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang merupakan agenda tahunan. Diantara hasilnya adalah terdapat 7,66 persen penduduk usia 0-17 di Kaltim yang belum memiliki akta kelahiran," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Minggu.

Jika dirinci alasan tidak dimiliki akta kelahiran adalah karena akta belum terbit sebanyak 27,64 persen, alasan karena tidak mempunyai biaya 17,32 persen, karena tempat untuk mengurus akta jaraknya jauh terdapat 13,77 persen keluhan.

Kemudian alasan tidak tahu cara mengurusnya terdapat 8,16 persen, masih adanya warga yang mengaku tidak merasa perlu punya akta kelahiran dan karena malas berurusan sebanyak 5,82 persen, serta karena sebab lain-lain sebanyak 27,29 persen.

Berdasarkan hasil Susenas 2016 lanjutnya, jumlah penduduk Kaltim sebanyak 3.501.232 jiwa. Mereke terdiri dari 1.836.293 penduduk laki-laki dan sebanyak 1.664.939 merupakan penduduk perempuan.

Sedangkan untuk akta kelahiran untuk penduduk usia 0-17 tahun tersebut, alasan tidak merasa perlu memiliki akta, terbanyak berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara yang mencapai 16,09 persen.

Alasan tidak tahu mengurusnya yang terbanyak berasal dari Kabupaten Mahakam Ulu terdapat 36,08 persen, disusul dari Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 12,39 persen, dan Kabupaten Kutai Timur terdapat 9,44 persen.

Alasan tempat mengurusnya jauh yang terbanyak berasal dari Kutai Timur terdapat 44,66 persen, dari Kabupaten Kutai Barat 40,38 persen, dari Kabupaten Berau 15,35 persen, dan dari Penajam Paser Utara terdapat 9,85 persen.

"Sedangkan alasan tidak mempunyai biaya, keluhan terbanyak berasal dari Kutai Kartanegara sebanyak 33,06 persen, dari Kutai Timur 15,65 persen, dari Penajam Paser Utara 14,72 persen, dan dari Kutai Barat terdapat 13,05 persen," Ucap Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017