Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyasar kawasan legok, yakni kawasan padat penduduk, kumuh, banyak warga prasejahtera, dan sedikit peserta program keluarga berencana untuk mendapatkan pelayanan KB gratis.
"Mengapa kawasan legok menjadi sasaran utama? karena pada umumnya penduduk yang tinggal di permukiman kumuh masih prasejahtera sehingga memerlukan berbagai pelayanan gratis, termasuk pelayanan KB," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda Marnabas di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakannya setelah membuka seremonial Pelayanan KB gratis di Daerah Air Sungai (DAS) Sungai Karang Mumus di Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang.
Bantaran Sungai Karang Mumus termasuk daerah padat penduduk dan jumlah kepesertaan KB masih kurang sehingga kawasan ini menjadi sasaran pelayanan secara gratis.
Ke depan, lanjutnya, pelayanan serupa juga akan diberikan kepada kawasan legok lain sehingga semakin sering pelayanan yang digelar, maka semakin banyak pula warga prasejahtera yang menjadi peserta KB.
Meski demikia lanjutnya, DPPKB Kota Samarinda juga tidak melupakan daerah perkotaan. Walau kesadaran ber-KB di perkotaan cukup tinggi, namun perlu juga diingatkan bahwa program KB tidak sekadar mengurus kontrasepsi, tetapi juga masalah kesejahteraan keluarga.
"Pelayanan KB gratis akan terus kami lakukan karena selain untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat juga perlu diingatkan bahwa dari KB memiliki berbagai program yang tujuannnya untuk meningkatkan kesejahteraan, menghindarkan pernikahan dini, seks bebas, narkoba, dan untuk membentuk keluarga berkualitas," ujarnya.
Ia melanjutkan untuk menggairahkan kembali program KB di Samarinda, pada 2016 lalu telah dibentuk dua Kampung KB, yakni di Kelurahan Sungai Dama dan Kelurahan Sindang Sari,Kecamatan Sambutan.
Pada 2017, pihaknya akan membentuk Kampung KB di tingkat kecamatan.
Ia berharap semua kecamatan di Samarinda bisa terealisasi pembentukan Kampung KB, sehingga mulai saat ini sedang dilakukan persiapan.
Dalam Kampung KB lanjutnya, ada beberapa kegiatan terpadu, seperti mengenai pertanian, pendidikan, sanitasi, termasuk meningkatkan peran masyarakat terhadap lingkungan.
"Kampung KB hanyalah bungkus dari suatu nama, sedangkan di dalamnya terdapat berbagai kegiatan mulai penyuluhan, pembinaan hingga kegiatan riil. Tujuan dibentuknya Kampung KB untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kualitas kesehatan masyarakat, dan meningkatkan ekonomi keluarga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Mengapa kawasan legok menjadi sasaran utama? karena pada umumnya penduduk yang tinggal di permukiman kumuh masih prasejahtera sehingga memerlukan berbagai pelayanan gratis, termasuk pelayanan KB," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda Marnabas di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakannya setelah membuka seremonial Pelayanan KB gratis di Daerah Air Sungai (DAS) Sungai Karang Mumus di Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang.
Bantaran Sungai Karang Mumus termasuk daerah padat penduduk dan jumlah kepesertaan KB masih kurang sehingga kawasan ini menjadi sasaran pelayanan secara gratis.
Ke depan, lanjutnya, pelayanan serupa juga akan diberikan kepada kawasan legok lain sehingga semakin sering pelayanan yang digelar, maka semakin banyak pula warga prasejahtera yang menjadi peserta KB.
Meski demikia lanjutnya, DPPKB Kota Samarinda juga tidak melupakan daerah perkotaan. Walau kesadaran ber-KB di perkotaan cukup tinggi, namun perlu juga diingatkan bahwa program KB tidak sekadar mengurus kontrasepsi, tetapi juga masalah kesejahteraan keluarga.
"Pelayanan KB gratis akan terus kami lakukan karena selain untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat juga perlu diingatkan bahwa dari KB memiliki berbagai program yang tujuannnya untuk meningkatkan kesejahteraan, menghindarkan pernikahan dini, seks bebas, narkoba, dan untuk membentuk keluarga berkualitas," ujarnya.
Ia melanjutkan untuk menggairahkan kembali program KB di Samarinda, pada 2016 lalu telah dibentuk dua Kampung KB, yakni di Kelurahan Sungai Dama dan Kelurahan Sindang Sari,Kecamatan Sambutan.
Pada 2017, pihaknya akan membentuk Kampung KB di tingkat kecamatan.
Ia berharap semua kecamatan di Samarinda bisa terealisasi pembentukan Kampung KB, sehingga mulai saat ini sedang dilakukan persiapan.
Dalam Kampung KB lanjutnya, ada beberapa kegiatan terpadu, seperti mengenai pertanian, pendidikan, sanitasi, termasuk meningkatkan peran masyarakat terhadap lingkungan.
"Kampung KB hanyalah bungkus dari suatu nama, sedangkan di dalamnya terdapat berbagai kegiatan mulai penyuluhan, pembinaan hingga kegiatan riil. Tujuan dibentuknya Kampung KB untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kualitas kesehatan masyarakat, dan meningkatkan ekonomi keluarga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017