Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur telah memetakan sejumlah wilayah di daerah setempat yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
"Pada 2017 ini, kami telah memetakan beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Dishut Kaltim Wahyu Widhi Heranata di Samarinda, Senin.
Menurut ia, sejumlah desa yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim merupakan wilayah rawan terjadi karhutla.
Pemerintah Provinsi Kaltim juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi terkait wilayah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada 2017.
"Berdasarkan pengalaman pada 2015, kami sudah melakukan pemetaan wilayah dan desa mana yang rawan terjadi kebakaran, termasuk melakukan langkah-langkah antisipasi," tutur Wahyu Widhi.
Provinsi Kaltim, tambahnya, merupakan satu dari sembilan daerah di Indonesia yang masuk kategori darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
Pemerintah Provinsi bersama Kodam VI Mulawarman dan Polda Kaltim serta Korem 091 Aji Suryanata Kesuma telah mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi terjadinya karhutla di daerah itu.
"Saat saya mewakili Gubernur Kaltim bersama Komandan Korem 091 Aji Suryanata Kesuma dan Kapolda Kaltim ke Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengarahkan agar segera dilakukan beberapa kegiatan terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan," terang Wahyu Widhi.
Langkah lain, Presiden meminta agar gubernur segera mengeluarkan instruksi kepada para bupati dan wali kota dalam rangka mengantisipasi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Khusus untuk sektor yang berbasis lahan, seperti kehutanan, perkebunan pertambangan dan pertanian tanaman pangan agar sesegera mungkin dibuat surat edaran khususnya Dinas Kehutanan agar segera membuat surat edaran antisipasi kebakaran hutan dan lahan kepada unit manajemen lingkup kehutanan," ujarnya.
"Jadi, kami telah melakukan berbagai langkah sebagai upaya antisipasi, termasuk edaran kepada seluruh pihak untuk melakukan langkah antisipasi terkait karhutla," kata Wahyu Widhi Heranata.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Pada 2017 ini, kami telah memetakan beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Dishut Kaltim Wahyu Widhi Heranata di Samarinda, Senin.
Menurut ia, sejumlah desa yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim merupakan wilayah rawan terjadi karhutla.
Pemerintah Provinsi Kaltim juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi terkait wilayah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada 2017.
"Berdasarkan pengalaman pada 2015, kami sudah melakukan pemetaan wilayah dan desa mana yang rawan terjadi kebakaran, termasuk melakukan langkah-langkah antisipasi," tutur Wahyu Widhi.
Provinsi Kaltim, tambahnya, merupakan satu dari sembilan daerah di Indonesia yang masuk kategori darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
Pemerintah Provinsi bersama Kodam VI Mulawarman dan Polda Kaltim serta Korem 091 Aji Suryanata Kesuma telah mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi terjadinya karhutla di daerah itu.
"Saat saya mewakili Gubernur Kaltim bersama Komandan Korem 091 Aji Suryanata Kesuma dan Kapolda Kaltim ke Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengarahkan agar segera dilakukan beberapa kegiatan terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan," terang Wahyu Widhi.
Langkah lain, Presiden meminta agar gubernur segera mengeluarkan instruksi kepada para bupati dan wali kota dalam rangka mengantisipasi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Khusus untuk sektor yang berbasis lahan, seperti kehutanan, perkebunan pertambangan dan pertanian tanaman pangan agar sesegera mungkin dibuat surat edaran khususnya Dinas Kehutanan agar segera membuat surat edaran antisipasi kebakaran hutan dan lahan kepada unit manajemen lingkup kehutanan," ujarnya.
"Jadi, kami telah melakukan berbagai langkah sebagai upaya antisipasi, termasuk edaran kepada seluruh pihak untuk melakukan langkah antisipasi terkait karhutla," kata Wahyu Widhi Heranata.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017