Penajam (ANTARA Kaltim) -  Program Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadikan Trunen di Kecamatan Sepaku sebagai kampung peternakan sapi terkendala permasalahan lahan untuk lokasi penggembalaan atau kebun rumput pakan ternak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, saat ditemui di Penajam, Jumat, mengatakan lahan penggembalaan atau ladang rumput untuk hewan ternak sapi di kawasan kampung ternak Desa Trunen, saat ini baru seluas lima hektare dari total lahan yang disiapkan pemerintah kabupaten mencapai 200 hektare.

Keterlambatan penyediaan lahan sebagai lokasi kebun pakan ternak itu diduga proses pembebasan lahan masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berjalan lamban.

Sehingga banyak masyarakat yang menolak lahannya dikerjakan sebelum ada kejelasan terkait ganti rugi dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ketersediaan ladang penggembalaan yang belum memadai, menurut Arief Murdiyatno, menjadi kendala pengalihan hewan ternak sapi milik pemerintah ke kampung peternakan sapi atau sentra peternakan sapi rakyat tersebut.

"Targetnya akan mengalihkan 350 ekor sapi Bali milik pemerintah yang tersebar di masyarakat ke kampung peternakan Trunen. Tapi karena kebun hijauan pakan ternak belum memadai, baru 0,5 persen atau tujuh ekor sapi yang telah dialihkan ke kampung peternakan sapi itu," jelasnya.

Proses pengalihan sapi ke kampung peternakan sapi di Trunen, Kecamatan Sepaku itu berjalan lambat disebabkan ketersediaan pakan ternak belum terjamin maksimal.

"Kami harus menganalisa jumlah sapi yang dialihkan ke kampung ternak. Pakannya saja belum mencukupi, jadi kami belum berani mengalihkan sekaligus," kata Arief Murdiyatno.

Jika kebutuhan pakan belum terpenuhi lanjut ia, risiko kesakitan hewan ternak sapi cukup tinggi, dapat mengakibatkan kematian hewan ternak tersebut.

"Tujuh ekor sapi yang sudah ditempatkan di satu wilayah di Trunen itu yang berada di masyarakat Kecamatan Sepaku," ujar Arief Murdiyatno.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan analisa jumlah sapi dengan ketersediaan pakan tersebut untuk menghindari terjadinya kekurangan nutrisi pada hewan ternak sapi yang berdampak pada penurunan produksi dan reproduksi.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017