Samarinda (ANTARA Kaltim) - Beberapa desa/kelurahan di Kalimantan Timur menjadi percontohan yang dibuktikan dengan sejumlah provinsi lain melakukan studi banding baik belajar teknik pemberdayaan masyarakat maupun untuk mengembangkan potensi.

"Memang selama ini ada beberapa desa/kelurahan dari provinsi lain yang berkunjung ke Kaltim untuk tukar informasi, termasuk baru-baru dari Provinsi Riau," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.

Pada 12-15 Oktober, lanjutnya, rombongan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan dan Pembangunan Desa (BPMP Bangdes) Provinsi Riau mengunjungi desa dan kelurahan di Kaltim.

Rombongan tersebut terdiri dari 20 orang yang berasal dari para pemenang 1, 2, 3 dalam lomba desa/kelurahan tingkat Provinsi Riau. Rombongan ini dipimpin oleh Sekretaris BPMP Bangdes Riau Andri Rinaldi dan didampingi Kasubid Pemdes Wan Taupik.

Mereka datang ke Kaltim karena terdapat satu desa dan satu kelurahan yang menjadi juara nasional 2016, yakni Kelurahan Bontang Kuala di Kota Bontang yang menjadi juara 1 Regional III Kalimantan-Sulawesi, kemudian Desa Suatang di Kabupaten Paser juara 3 Regional III.

Namun karena letak dua lokasi yang akan dikunjugi jauh dari Kota Samarinda, akhirnya mereka diarahkan ke desa lain yang juga pernah masuk nominasi nasional tahun sebelumnya, yakni Desa Loa Duri di Kabupaten Kutai Kartenegara dan Desa Budaya Pampang di Kota Samarinda.

Menurut Wan Tupik, setelah melakukan kunjungan di Desa Loa Duri, pihaknya mengaku mendapat sejumlah hasil yang akan diterapkan di desa/kelurahan di Riau, terutama terkait program sosial perusahaan yang sudah berjalan baik di Loa Duri.

"Kondisi desa di Kaltim dengan Riau hampir sama, namun bedanya Program CSR di Kaltim masih lebih baik karena perusahaan memiliki perhatian besar terhadap masyarakat desa. Pola kerja sama antara desa dan perusahaan inilah yang akan kami coba terapkan di Riau," ujarnya.

Ia juga menilai budaya gotong royong di Loa Duri cukup baik sehingga berbagai persoalan desa bisa dikerjakan bersama-sama, dengan maksud budaya gotong royong tersebut akan kembali dibangkitkan di Riau.

Sementara menurut Jauhar, Pemprov Kaltim terus mendorong desa dan kelurahan menumbuhkan semangat gotong royong, memberdayakan masyarakat, dan menumbuhkan ekonomi warga melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016